Lippo Village, 18/12/17 (SOLUSSInews) – Kemasan pesta iman untuk mengungkapkan rasa syukur ke hadirat TUHAN yang dilakukan Kelompok Usaha Lippo Group benar-benar Megah-semarak-penuh sukacita iman.
Setidaknya itu komentar spontan dari ribuan jemaat yang memenuhi acara bertajuk “Family New Year Concert”, sebagai ekspresi rasa syukur setelah adanya penyertaan TUHAN dalam menjalani semua aktivitas selama 2017.
Gelaran ini sangat berisi, dimeriahkan oleh “Jakarta Concert Orchestra”, “Batavia Madrigal Singers”, “The Resonanz Childrens Choir”, dengan konduktor ternama, Avip Priatna, yang berlangsung di di “Grand Chapel” Kampus Universitas Pelita Harapan (UPH) Jalan Thamrin Boulevard, kawasan Lippo Villare, Karawaci, Tangerang, Banten, Sabtu (16/12/17) malam.
Konser orkestra hasil kerja sama Lippo Village dan “The Resonanz Music Studio” menyuguhkan 25 lagu pilihan berlangsung selama dua jam. Sedikitnya 1.600 penonton memadati lokasi konser
Chairman Lippo Group, Mochtar Riady, pendiri Universitas Pelita Harapan, James Riady bersama istri yang juga Founder Yayasan Pendidikan Harapan Papua (YPHP) Aileen Riady, serta Rektor UPH Jonathan L Parapak tampak sangat tersentuh dengan konser ini.
Cinta tanah air
Terkait gelaran hebat ini, CEO Lippo Village, Alwi Sjaaf mengatakan konser orkestra digelar untuk menanamkan rasa cinta Tanah Air, saling menghargai, sekaligus wujud syukur.
Hal ini sejalan dengan keinginan Lippo Karawaci untuk meningkatkan rasa berbudaya yang tinggi pada masyarakat yang berada di kawasan tersebut.
“Kita bersyukur atas penyertaan Tuhan sepanjang tahun ini. Rasa syukur ini dituangkan melalui konser bertemakan seni dan budaya. Kita ingin sekali kota di bawah naungan Lippo Group semakin mencintai dengan seni dan budaya,” tambahnya.
Sejauh ini, menurutnya, pihaknya sdah melakukan yang terbaik melalui layanan pendidikan, rumah sakit, hingga kota hijau yang menyenangkan.
“Melalui kegiatan seni dan budaya akan muncul kebersamaan dalam suatu keluarga, sehingga terbentuk keluarga Indonesia yang beragam, tetapi berbudaya tinggi,” kata Alwi.
Seni dan budaya
Tahun depan, pihaknya juga berencana menggelar berbagai kegiatan di bidang seni dan budaya.
“Salah satu komponen yang menjadi perhatian besar kami adalah mengenai seni dan budaya. Kami berharap dapat membangun masyarakat yang semakin berbudaya di tempat ini. Konser orkestra ‘Family New Year Concert’ merupakan wujud dari visi kami menjadi the most livable city in the world,” ungkap Alwi seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’.
Sementara itu, konduktor Avip Priatna mengatakan, konsep yang diangkat pada tema syukur akhir tahun ini ialah cinta Tanah Air.
Ini diungkapkan melalui beberapa lagu bertema ke-Indonesia-an, seperti Zamrud Khatulistiwa dan Nusantara, serta beberapa lagi Indonesia lainnya.
Lagu-lagu yang dibawakan untuk mengungkapkan rasa syukur atas semua yang sudah didapatkan sepanjang tahun ini.
“Kita bersyukur kepada Tuhan, keluarga, dan sahabat, serta Tanah Air atas rahmat yang diterima. Akhir tahun biasanya hanya diisi dengan berpesta, tetapi kali ini kita lalui dengan perayaaan syukur akhir tahun. Kita merenungkan sisa waktu yang Tuhan berikan di dalam hidup kita dan bagaimana kita mempertanggung jawabkannya,” ujarnya.
Penonton ikut menyanyi
Konser yang berlangsung dua jam berlangsung meriah. Penonton terdengar ikut menyanyikan beberapa lagu, seperti For the Beauty of the Earth, Nusantara, I’m Gonna Be Warm This Winter, hingga lagu Jingle Bells.
Konser dibagi dua sesi. Pada sesi pertama, ada 11 lagu yang dibawakan. Lagu perdana berjudul How Great Thou Art. Para penonton memberi tepuk tangan meriah setelah lagu tersebut dibawakan. Sambutan hangat penonton juga diberikan pada lagu-lagu selanjutnya. Pada sesi kedua, orkestra membawakan lagu Silent Night hingga lagu penutup Feliz Nadivad. Penonton terlihat enggan untuk meninggalkan lokasi konser. Waktu dua jam berakhir dengan sempurna.
Penyanyi Stefani Dea Yang, Teddy Panelewen, dan Valentina N Aman menyuguhkan penampilan yang sangat memakau penonton. Selain itu, paduan suara The Resonanz Childrens Choir juga memberikan penampilan terbaiknya.
Avip menuturkan, anak- anak yang berperstasi dalam konser ini merupakan anak berbakat yang bergabung melalui sesi audisi.
“Anak -anak ini memang hasil audisi. Mereka berbakat. Semua yang terlibat bisa membaca not balok. Selain memiliki talenta besar anak-anak ini mendapat dukungan penuh dari orangtuanya,” demikian Avip Priatna. (S-BS/jr)