Jakarta, 28/11/18 (SOLUSSInews) – Satu lagi prestasi bangsa di empat tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, yakni terus menggencarkan potensi dalam negeri, terutama di sektor energi.
Terkait itu, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, optimistis pada tahun 2019 porsi impor bahan bakar minyak (BBM) bisa turun secara drastis.
“Tahun depan seluruh impor bisa kita turunkan,” kata Nicke Widyawati usai membuka “Pertamina Energy Forum 2018”, di Jakarta, Rabu (28/11/18).
Nicke menjelaskan, berbagai upaya yang sudah dilakukan Pertamina untuk menurunkan impor minyak dan gas bumi (Migas).
Yakni memaksimalkan program B20 atau campuran 20 persen penggunaan biodiesel sehingga menekan konsumsi solar. Kemudian, konversi kilang eksisting untuk menghasilkan green fuel, seperti di Kilang Plaju dan Balongan.
Tekan impor elpiji
Sejalan meningkatnya konsumen elpiji, kata dia, Pertamina berinisiatif menggunakan coal gas atau gasifikasi dari batu bara sehingga mampu menekan impor elpiji hingga 70 persen.
“Coal gas dapat menghasilkan dimetil eter (DME) yang mampu mengurangi penggunaan konsumsi elpiji,” ungkapnya seperti dilansir ANTARA dan ‘BeritaSatu.com’.
Sebelumnya, terkait B20, PT Pertamina (Persero) siap menyalurkan bahan bakar biodiesel 20 persen (B20) kepada pengguna akhir melalui 112 terminal bahan bakar minyak (TBBM). (S-ANT/BS/jr)