London-CS, 20/2/17 (BENDERRA/SOLUSSI): Nebras Power, sebuah BUMN Qatar kaliber global, telah menyelesaikan akusisi 35 persen saham PT Paiton Energy Indonesia senilai 1,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp17 triliun, dimana pengambilalihan dilakukan melalui anak usahanya Nebras Power Netherland BV.
Dilaporkan, penyelesaian akuisisi Paiton itu terungkap dalam pertemuan Dubes RI untuk Qatar, Marsekal Madya TNI Pur Muhammad Basri Sidehabi dengan Direktur Utama (CEO) Nebras Power, Khalid Mohammed Jolo dan Business Development Director, Faisal Obaid Al-Siddiqi.
Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, yang bersama Pelaksana Fungsi Ekonomi Endang Kuswaya mendampingi Dubes Basri dalam pertemuan tersebut, kepada ‘Antara’ London mengatakan bahwa Indonesia menyambut baik akuisi Paiton oleh Nebras Power.
Menurut Boy Dharmawan pada Senin pagi WIB, Dubes Basri mengharapkan akusisi memberi keuntungan yang maksimal dan dapat meningkatkan citra investasi Indonesia serta menjadikan NP sebagai perusahaan yang mendunia.
“Semoga akusisi ini menjadikan Nebras sebagai perusahaan kelas dunia,” ujar Dubes Basri.
Dalam tanggapannya Khalid Mohammed Jolo menyatakan akuisisi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Nebras Power untuk mencari aset yang menguntungkan pada masa depan dan berkualitas tinggi. “Akusisi ini juga mencerminkan keyakinan kami untuk investasi di Indonesia,” demikian Jolo.
NP juga mengakuisisi 35 persen saham IPM ASIA, memiliki 84 persen saham PT IPM Operasi dan Pemeliharaan Indonesia (PT IPMOMI), yang bertanggung jawab dalam operasional dan pemeliharaan pembangkit listrik Paiton. PT Paiton Energy merupakan pembangkit listrik terbesar di Indonesia dengan kapasitas 2045 MW. Paiton Energy menjual seluruh produksi listriknya ke PT PLN untuk jangka panjang.
Akuisisi Paiton Energy merupakan investasi pertama NP di Indonesia guna mewujudkan visi Nebras menjadi perusahaan listrik global terkemuka. Selain itu, juga dibahas tindak lanjut penandatanganan Head of Agreement antara PT Pembangkit Jawa Bali (anak perusahaan PLN) dengan Nebras Power untuk pembangunan pembangkit tenaga listrik Combined Cicle berbahan bakar gas alam.
Pembangkit listrik dengan nilai total investasi 700 juta dolar AS untuk daya 2 x 250 MW, rencananya dibangun di sekitar Belawan, Sumatera Utara. “Jika proyek ini selesai, Nebras akan bangun proyek yang sama di tempat lain,” ungkap Khalid Jolo.
Dubes mengatakan Qatar gencar melakukan diversifikasi ekonomi dengan menfokuskan pasar Asia termasuk Indonesia. KBRI Doha juga tengah menjajaki rencana investasi Sheikh Fahad bin Hamad bin Khalifa Al-Thani, untuk investasi membangun mall di Aceh.
Mantan anggota DPR ini mengutarakan investor Qatar gencar berinvestasi pada sektor perhotelan dan pertanian termasuk sektor kelapa sawit guna mengejar visi ketahanan pangan Qatar 2030. Saat ini, Pemerintah RI tengah membahas berbagai proyek investasi yang telah disampaikan ke Qatar Investment Authority senilai 1 miliar dolar AS.
Menurut Boy Dharmawan, investasi Qatar mencakup bidang keuangan, perbankan dan komunikasi. Aset Qatar National Bank (QNB) Indonesia dan Ooredoo Indosat terus mengalami peningkatan.
Investasi QNB telah meningkatkan asetnya dari 500 juta dolar AS menjadi sekitar 3 miliar dolar AS sejak beroperasi 8 tahun lalu. Qatar tertarik dengan investasi yang bersifat brown field atau investasi yang sudah jadi. Demikian seperti dilansir ‘Antara’ dan diolah Tim ‘BENDERRAnews’ serta ‘SOLUSSInews’ untuk ‘Cahayasiang.com’. (Tim)