Jakarta-CS, 24/2/17 (BENDERRA/SOLUSSI): Sesuai dengan tekadnya, Aryaduta Hotel Grup terus berproses mengalami transformasi brand yang besar.
Nah, salah satu bentuknya ialah menjalin kolaborasi dengan celebrity chef Tanah Air sebagai konsultan dari brand tersebut.
“Pada masa tahun 1990-an, Aryaduta merupakan sebuah nama yang dikaitkan dengan konsep makanan yang inovatif. Kini, kami telah menjalin kerja sama dengan Chef Rinrin Marinka,” ujar Director of Food and Beverage Aryaduta Hospitality Group, Robert A Cunningham di Aryaduta Jakarta, Kamis (23/2/17).
Sebagaimana diketaui, sosok Marinka dikenal sebagai seorang Chef yang berbakat. Dia merupakan seorang pemilik restoran, juri MasterChef Indonesia dan pembawa acara TV Wonderful Indonesia Flavors di Asian Food Channel.
Robert A Cunningham menjelaskan, kolaborasi dengan Chef Marinka sejalan dengan visi dan misi Aryaduta yang mendukung masakan Indonesia klasik – modern. “Kami melihat keahlian mengolah masakan Indonesia terlindungi. Namun juga mengalami masa peralihan, seperti halnya masakan Thailand puluhan tahun lalu. Dan yang pasti, kami memiliki hasrat mendukung seni dari memilih, memasak dan menikmati masakan yang lezat,” jelasnya.
Street Food
Dalam upaya mendukung Aryaduta Hotel Grup, Chef Marinka sudah mempersiapkan 12 menu andalan. Dari 12 menu tersebut, dia menampilkan empat menu bertemakan street food pada acara Highlight A New Menu Crafted by Chef Marinka di Aryaduta, Jakarta, Kamis (23/2).
Keempat menu tersebut ialah asinan betawi, kerak telor, nasi goreng kambing dan es teler.
Chef Marinka menambahkan, asinan betawi ramuannya merupakan klasik salad dingin Batavia yang disajikan dengan kacang dan saus asam. Sedangkan kerak telor olahannya ialah omelet tradisional Indonesia yang dibuat dari beras ketan, serta disajikan dengan kelapa udang kering dan bawang merah.
“Sedangkan nasi goreng kambingnya tidak diberikan daging kambing. Namun nasi goreng diolah dengan daging domba yang dibumbui, santan, telur, acar. Kemudian, ada tambahannya martabak tradisional. Aroma daging domba tidak terlalu menyengat seperti daging kambing, namun masih terasa kental aroma dagingnya,” tutur Chef Marinka.
Sesudah menjajal semua menu tersebut, Chef Marinka memberikan hidangan penutup berupa es teler. “Es teler adalah makanan penutup tradisional Indonesia yang dibuat dari campuran kelapa, alpukat, nangka, pandan cake butter, campuran buah, kelapa dan saus susu kental,” ujar Chef Marinka.
Chef Marinka mengatakan, delapan menu lainnya belum bisa dipublikasikan untuk sampai saat ini. Semua itu akan dijelaskan beberapa waktu mendatang.
“Empat menu Indonesia tersebut akan disajikan dengan mewah. Namun, semua menu itu tetap memiliki rasa otentik sesuai ciri khasnya. Semua menu itu akan ada pada sembilan Hotel Aryaduta di Indonesia,” tuturnya.
Pernah gagal
Chef Marinka pernah gagal membuat masakan saat masih kecil. Namun, hal itu tak membuat dirinya jera memasak. Rasa keingintahuan dan kecintaannya pada memasak ternyata membuahkan hasil pada kemudian hari.
Saat usianya yang ke-17, Maria Irene Susanto atau yang akrab disapa Marinka, dikirim ke Australia untuk menempuh studi bidang desain di Jurusan Art & Design KvB Institute. Waktu luangnya, diisi dengan memasak.
Kecintaannya pada memasak tak berhenti disitu. Seusai membereskan kuliahnya, Marinka memilih untuk tetap tinggal di Negeri Kangguru sembari belajar lebih dalam mengenai dunia kuliner di sekolah memasak Le Cordon Bleu, Sydney. Banyak orang beranggapan tempat ini adalah salah satu sekolah memasak terbaik di dunia.
Sesudah menyelesaikan studi, Marinka mengatakan banyak tawaran menggiurkan yang ditujukan padanya untuk menjadi executive chef di berbagai restoran. Namun dia menolaknya.
“Saya tahu menjadi seorang chef itu pasti no life. Tidak ada habisnya mengejar karier,” katanya lagi.
Dalam dirinya, Marinka menempatkan keluarga sebagai prioritas utama. Ia tak mau waktu untuk keluarga tersita banyak akibat sibuk bekerja. Akhirnya dia memilih jalan tengah, memulai merintis karis di dunia kuliner sebagai celebrity chef.
Pilihan berkarier di bidang kuliner ini sempat membuat orang tua-nya ragu. Wajahnya kerap menghiasi layar kaca seiring maraknya acara-acara bertema kuliner pada medio 2008. Karena kemampuan juga paras cantiknya, nama Marinka semakin melejit saat dia didapuk menjadi salah satu juri di acara kuliner bergengsi, “Masterchef Indonesia”.
Chef Marinka mengaku tak pernah menyesal dengan pilihannya terjun ke dunia kuliner bukan sebagai chef di restoran atau hotel. Dara berusia 34 tahun ini menilai dirinya sendiri sebagai orang yang akan mengikuti ‘passion’.
“Memasak memang passion saya. Dan, saya menyukainya. Semua pekerjaan apabila dijalani sesuai passion pasti akan berjalan gembira. Dan, uang pasti akan mengikuti passion kita,” kata perempuan yang hobi mendengarkan lagu-lagu Diana Krall itu, sebagaimana dilansir ‘Investor Daily’ dan ‘BeritaSatu.com’, yang diolah Tim ‘BENDERRAnews’ serta ‘SOLUSSInews’ untuk ‘Cahayasiang.com’. (Tim)