Jakarta-CS, 27/2/17 (BENDERRA/SOLUSSI): Tindakan berupa deteksi dini guna pencegahan penyakit kanker pada anak merupakan langkah utama yang wajib dilakukan para orangtua demi menyelamatkan tumbuh kembang sang buah hati.
Pesan penting ini terungkap alam seminar : “Kenali dan Atasi Kanker pada Anak” yang diselenggarakan Siloam Hospitals bekerjasama dengan Harian Kompas, Sabtu (25/2/17) akhir pekan lalu di Jakarta.
Tampil sebagai Narasumber pada aksi peduli kasih Siloam Hospitals dan Kompas berwujud semibar tersebut, terdiri dari para sosok pilihan yang kredibel dan berkomprten. Yakni, Ira Soelistyo, Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), dr Lili Sriwahyuni Sulistyowati, MM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, serta Ahli Onkologi “Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center” (MRCCC) Siloam Hospitals Semanggi, Prof Dr dr Moeslichan, SpA (K).
Prof Dr dr Moeslichan, SpA (K), pada kesempatan itu mengatakan, mengenali dan mengatasi kanker pada anak hanya dapat dilakukan melalui kegiatan deteksi dini secara rutin serta periodik.
“Deteksi dini sangat diperlukan dan orangtua berperan penuh dalam hal ini. Meskipun kanker pada anak dapat disembuhkan namun jika itu terjadi tentu sangat berdampak psikologis, menguras energi dan biaya bagi para orangtua. Karenanya saya ikut menyarankan agar kenali dan Atasi Kanker anak melalui deteksi dini,” papar Moeslichan.
Ia menambahkan, kasus kanker pada anak meski jarang terjadi, sekitar dua persen dari kasus kanker. Namun harus segera dikenali jika terdapat benjolan kecil pada tubuh anak. “Terlebih kanker darah atau Leukemia, kanker dalam cairan yang sulit diprediksi. Karenanya segera lakukan pemeriksaan secara berkala,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, pentingnya deteksi dini juga disampaikan dr Lili Sriwahyuni Sulistyowati, MM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dari Kementerian Kesehatan RI.
Disebut Lili, terdapat tiga hal pokok dalam deteksi dini, yaitu, pertams, meningkatkan kegiatan pencegahan melalui penyebaran informasi. Kedua, menurunkan angka kematian. Ketiga, meningkatkan kualitas hidup penderita kanker.
” Pemerintah berperan melalui penyebaran informasi. Dalam kegiatan deteksi dini dapat dilakukan melalui areal publik dan pendidikan, yaitu misalnya dalam areal pra sekolah atau PaUD, Taman Kanak Kanak dan areal kesehatan publik, yaitu Puskesmas dan juga informasi melalui para Bidan,” sambutnya dalam kegiatan seminar Siloam Hospitals ini.
Guna mendukung peran pemerintah dan swasta dalam meningkatkan kualitas hidup penderita kanker pada anak, Ira Soelistyo, Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), mengemukakan, pihaknya telah berhasil mendirikan tujuh rumah singgah bagi para pasien.
“Rumah singgah ini tidak saja berfungsi untuk peningkatan informasi deteksi dini, namun didalamnya kami fungsikan agar pasien pun selain mendapat perawatan pun dapat melanjutkan sekolah dan mengikuti kegiatan les seperti kegiatan anak pada umumnya,” jelas Ira.
Hingga 2017, rumah singgah YKAKI telah berdiri di kota Bandung, Yogya, Surabaya, Ujung Pandangan, Manado, Semarang dan Malang di Jawa Timur.
Selain dihadiri ratusan peserta yang datang dari berbagai kota, Seminar “Kenali dan Atasi Kanker pada Anak” yang diselenggarakan Siloam Hospitals bekerjasama dengan Harian Kompas ini pun disiarkan secara langsung melalui Radio Sonora. Demikian informasi Jimmy Rambing dari Siloam Hospitals yang diolah Tim ‘BENDERRAnews’ dan ‘SOLUSSInews’ untuk ‘Cahayasiang.com’. (Tim)