Jakarta-CS, 14/3/17 (BENDERRA/SOLUSSI): Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, meminta agar tidak ada lagi pihak atau oknum yang memasang spanduk bernada provokatif menjelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, pada April mendatang.
Ini penting, menurutnya, demi mencegah terjadinya politik yang mengarah pada isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
“Sekarang spanduk itu kan sudah diturunkan. Saya juga perintahkan di masjid-masjid, di dewan masjid untuk jangan terjadi seperti itu,” kata JK usai menyaksikan penandatanganan gerakan antiperbudakan modern di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (14/3/17).
Disebutnya, pembuatan dan pemasangan spanduk bernada provokatif tersebut adalah bentuk pelanggaran, sehingga telah diminta untuk diturunkan. Mengingat, berdampak kesalahpahaman yang terjadi pada jenazah Ibu Hindun Binti Raisman.
“Kalau saya baca sebenarnya itu, kasus itu (jenazah Hindun Binti Raisman) soal waktu kan tetap disalatkan kan. Imamnya tetap men-salatkan cuma tidak di musala akibat katanya waktu cepat harus dikuburkan menjelang Maghrib. Mungkin terlalu dibesarkan, bahwa ada pelanggaran yang membuat spanduk itu, ya kita suruh bersihkan. Saya setuju dibersihkan, jangan seperti itu. tetapi itu kan fardhu kifayah (kalau ada yang sudah melakukan yang gugur kewajibannya) namanya,” ungkap JK.
Sebagaimana diberitakan, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Jakarta Selatan, telah menurunkan 79 spanduk bernada provokatif di 10 Kecamatan, di Jakarta Selatan. Meskipun, sampai saat ini, Panwaslu masih menelusuri siapa pihak yang memasang spanduk-spanduk tersebut. Hal itu diungkapkan Ketua Panwaslu Kota Jakarta Selatan Ahmad Ari Masyhuri, di Kantor Panwaslu Kota Jakarta Selatan, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (13/3/17).
Dikatakan Ahmad, penurunan spanduk dilakukan karena spanduk tersebut menjadi pemicu terjadinya kasus dugaan pemaksaan menandatangani surat pernyataan untuk memilih salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di RT 05 RW 02 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Demikian ‘Suara Pembaruan’ untuk ‘Cahayasiang.com’, sebagaimana diolah Tim ‘BENDERRAnews’ dan ‘SOLUSSInews’. (Tim)