Jakarta-CS, 30/3/17 (BENDERRA/SOLUSSI): Selang setahun terkini, pihak PT Link Net Tbk atau LINK mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 15 persen dari Rp2,56 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp2,95 triliun pada tahun 2016. Naiknya pendapatan berasal dari pertumbuhan segmen residensial dan korporasi.
Dilaporkan, dengan pertumbuhan yang tinggi, Link Net mampu mempertahankan marjin laba yang sehat, dengan laba usaha tahun 2016 sebesar Rp1,12 triliun, yang merupakan 38 persen dari total pendapatan, dan laba bersih sebesar Rp 819 miliar, yang merupakan 28 persen dari total pendapatan.
Sementara itu, ‘Revenue Generating Unit’ (RGU) ‘broadband’ dan TV berbayar pada akhir tahun 2016 meningkat menjadi 1,02 juta, 15 persen lebih tinggi dibandingkan RGU pada akhir tahun 2015 sebesar 890.000.
Sedangkan rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU/’Average Revenue’ Per ‘User’) tetap berhasil dipertahankan pada level premium yaitu sebesar Rp407.000.
Perseroan juga terus menambah jangkauan layanannya ke 153.000 rumah baru yang terkoneksi (homes passed), sehingga mencapai 1,83 juta rumah per akhir tahun 2016. Bisnis korporasi terus menjadi salah satu mesin pertumbuhan yang penting dari Perseroan dan terus memberikan kontribusi kepada pertumbuhan pendapatan secara keseluruhan dengan memberikan solusi kepada berbagai jenis usaha korporasi dengan kehandalan yang tinggi.
Pertumbuhan kuat
Atas pencapaian ini, Irwan Djaja, Direktur Utama dan CEO, mengatakan, di tengah tantangan kondisi makro ekonomi di tahun 2016, pihaknya senang dapat melaporkan, Perseroan telah berhasil menunjukkan pertumbuhan yang kuat dalam semua aspek bisnis.
“Kami berhasil mencapai tingkat pertumbuhan pendapatan yang tinggi, mampu memanfaatkan keunggulan operasional dan berhasil mengelola biaya operasional dengan baik,” katanya lagi.
Pertumbuhan pendapatan ini, menurutnya, merefleksikan adanya potensi pasar yang besar. “Ini karena tingkat penetrasi ‘broadband’ di Indonesia saat ini masih rendah, kemampuan Perseroan untuk fokus di pasar premium, dan keunggulan Perseroan untuk bersaing dalam menawarkan produk dan layanan yang inovatif dan berkualitas tinggi,” ujarnya.
“Kami sangat optimis akan terus menghasilkan pertumbuhan dan laba yang berkelanjutan di tahun 2017, seiring dengan membaiknya kondisi makro ekonomi.”
PT Link Net Tbk didirikan pada tahun 1996, merupakan penyedia layanan via kabel yang terbesar di Indonesia, yang menyediakan layanan televisi berbayar dengan kualitas tinggi, koneksi broadband berkecepatan tinggi dan komunikasi data. Link Net beroperasi di Jabodetabek, Surabaya dan sekitarnya (termasuk Malang), Bandung, Bali, Medan serta Batam.
Link Net memiliki dan mengoperasikan jaringan kabel Hybrid Fiber Coaxial (HFC) dan Fiber-to-the Home (“FTTH”) yang menyediakan layanan akses internet berkecepatan tinggi untuk pelanggan-pelanggan ritel dan korporasi. Link Net juga mengoperasikan layanan televisi berbayar dengan berkolaborasi dengan PT First Media Television (FMTV). Demikian seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’ yang diolah Tim ‘BENDERRAnews’ dan ‘SOLUSSInews’ untuk ‘Cahayasiang.com’. (Tim)