Lippo Village-CS, 13/4/17 (BENDERA/SOLUSSI): Saat ini, Indonesia masih mengalami kelangkaan tenaga profesional di bidang bisnis pariwisata. Dan ini menjadi tantangan terbesar dalam memanfaatkan peluang bisnis industri pariwisata.
Demikian Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan (STPPH), Dr Diena Mutiara Lemy, APar, MM,, pada acara peluncuran Program Magister Pariwisata STPPH, Senin (10/4/17) awal pekan ini, di kampus STPPH, kawasan Lippo Village, Karawaci, Tangerang.
“Melalui dibukanya program Magister Pariwisata ini, kami ingin berkontribusi menghasilkan insan pariwisata bagi Indonesia, yang menguasai ilmu di bidangnya, beriman dan memiliki karakter yang memuliakan Tuhan. Upaya ini tentunya didukung pengalaman dalam menyelenggarakan pendidikan pariwisata sejak 1995, tim pengajar yang kompeten dan berpengalaman, serta networking dengan industri,” jelas Diena.
Disebutnya, keunggulan program Magister Pariwisata STPPH terutama berkonsentrasi pada penddidikan yang memampukan peserta didik untuk siap membuka bisnis di bidang pariwisata.
“Hal ini mengingat bisnis ini masih terbuka luas. Terutama pada empat bidang yaitu bisnis hospitality, travel, destinasi dan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition),” tambahnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, beberapa hal yang menjadi tantangan dalam bisnis pariwisata ialah kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing tidak hanya dengan sesama lulusan dari pendidikan pariwisata di Indonesia. Namun juga dengan lulusan di bidang pariwisata dari ASEAN yang semakin terbuka lebar.
Selanjutnya, tantangan kedua dalam hal penyediaan infrastruktur yang dapat mengangkat destinasi pariwisata indonesia ke dunia internasional. Sedangkan tantangan ketiga, bagaimana mengangkat pariwisata indonesia menjadi pariwisata yang berkelanjutan, yaitu pariwisata yang bertanggung jawab dan memperhatikan kelanjutan hingga generasi ke depan.
“Hal tersebut sudah diantisipasi STPPH dengan program studi yang memenuhi kebutuhan pendidikan kepariwisataan yang berwawasan luas, dengan keterampilan di bidang pengembangan dan perencanaan pariwisata, teknik penelitian, studi budaya regional dan lintas budaya serta pembangunan pariwisata yang berkelanjutan,” paparnya.
Bahkan, terusnya, mahasiswa STPPH diperlengkapi dengan berbagai soft skill dan pengetahuan khusus di bidang bisnis pariwisata dengan pelatihan berbasis industri dan studi lapangan.
Melalui program Magister Pariwisata STPPH, Diena optimis mampu meningkatkan kualitas profesional di bidang bisnis pariwisata indonesia serta mampu mengambil peluang bisnis industri pariwisata yang bertumbuh pesat.
Program Magister Pariwisata akan dimulai pada bulan Agustus 2017. Terbuka untuk lulusan sekolah tinggi pariwisata dan juga sarjana dari berbagai bidang, namun untuk lulusan di luar bidang pariwisata harus mengikuti matrikulasi.
Sementara itu, perkuliahan dilakukan di kampus STPPH Karawaci, Tangerang, setiap Jumat dan Sabtu, sehingga dapat diikuti oleh profesional sambil tetap bekerja.
‘Launching’ Magister Pariwisata STPPH dilakukan bersamaan dengan dilangsungkannya acara tahunan STPPH yaitu ‘Hospitour’.
Acara tersebut mengangkat tema “The Role of Tourism Higher Education in Responding to The Dynamic Trends in Sustainable Tourism-Creative Opportunity in Gastronomy”. Peresmian dibukanya program Magister STPPH ditandai dengan pemukulan gong lima kali oleh Rektor STPPH Dr (Hon) Jonathan L Parapak, MEng.Sc.
Kemudian dilanjutkan seminar dengan narasumber yang mumpuni di bidangnya. Yaitu Prof Dr I Gde Pitana,MSc, Deputi Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran Mancanegara, Indra Ketaren, Ketua IGA-‘Indonesia Gastronomy Association’ dan Mandif Warokka, Chef Restorateur dan Praktisi Gastronomi Indonesia.
Diena berharap melalui ‘Hospitour 2017’, dapat membuka wawasan mahasiswa STPPH di bidang gastronomy yang merupakan salah satu sudut pandang bisnis dalam industri pariwisata.
Peluang bisnis creative di bidang gastronomi sendiri juga sangat luas, sehingga mahasiswa diharapkan dapat mempertimbangkan gastronomi sebagai rencana masa depan mereka.
Rangkaian acara Hospitour berlangsung sampai tanggal 12 April 2017, dengan berbagai program acara diantaranya, seminar, Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), ‘Workshop’, dan berbagai kompetisi. Demikian informasi tertulis dari STTPH yang diolah Tim ‘BENDERRAnews’ dan ‘SOLUSSInews’ untuk ‘Cahayasiang.com’. (Tim)