Jakarta, 18/5/17 (SOLUSSInews): Sebagai bagian dari kerja sama dengan RS Bhayangkara Polri, pihak PT Siloam Internationals Hospitals (RS Siloam Hospitals) kini siap melayani 450.000 anggota Polri di seluruh Indonesia.
Ya, angka 450.000 angota Polri tentunya bukanlah jumlah yang sedikit. Jumlah itu, tersebar di seluruh Indonesia. Dan polisi juga manusia yang bisa mengalami sakit, apalagi di tengah tugas yang cukup berat demi menjaga keamanan negeri ini. Sayangnya, fasilitas kesehatan yang dimiliki Polri bisa dibilang minim.
“Saat ini Polri baru memiliki 46 RS Bahayangkara yang tersebar di Indonesia, sementara anggota Polri mencapai 450.000. Tentu saja kemampuan SDM dan fasilitas kesehatan terbatas untuk melayani anggota Polri sebanyak itu,” kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri, Brigjen Arthur Tampi di sela penandatangan kerja sama antara PT Siloam International Hospitals Tbk dengan Polri di Hotel Aryaduta Semanggi, Jakarta, Rabu (17/5/17).
Selain tidak mencukupi, menurut Tampi, keberadaan rumah sakit hanya ada di tingkat Polda (provinsi). “Sementara, di tingkat Polres hanya ada klinik, dan di tingkat Polsek sama sekali belum ada pusat layanan kesehatan. Karena itu, selama ini Polri bekerja sama dengan Puskesmas untuk tingkat Polsek,” ungkap Tampi.
Mengatasi tak sebandingnya jumlah rumah sakit dengan calon pasien yang harus dilayani itulah akhirnya Polri bekerja sama dengan PT Siloam International Hospitals dengan harapan pasien Polri bisa dirujuk ke RS Siloam.
“Umumnya RS Bhayangkara berada di level 3 dan 4. Pasien yang butuh perawatan di RS level 2 dan 1, bisa dirujuk ke RS Siloam Hospitals,” harap Tampi.
Direktur RS Siloam Hospitals, Dr dr Anang Prayudi, mengatakan, pihaknya menyambut baik kerja sama ini.
“Kerja sama ini sangat bagus karena akan menciptakan sinergi antara RS Polri dan RS Siloam. Saat ini, RS Siloam memiliki 26 rumah sakit yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Dalam dua tahun mendatang, kami menargetkan jumlah RS Siloam mencapai 50 rumah sakit,” kata Anang.
Anang mengungkapkan, perjanjian kerja sama ini mencakup banyak hal. “Diantaranya rujukan pasien dari RS Bhayangkara ke RS Siloam Hospitals yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Selain itu, RS Siloam yang kuat di nurse dan emergency juga akan memberikan pelatihan di bidang keperawatan dan gawat darurat. Sebaliknya, RS Bhayangkara yang memiliki kekuatan di bidang lain, bisa sharing ke RS Siloam,” papar Anang.
Selain meningkatkan kualitas di bidang keperawatan dan emergency, RS Bhayangkara juga sedang meningkatkan tata kelola keuangan sehingga dapat meningkat menjadi Satuan Kerja PK-Badan Layanan Umum.
“Saat ini, RS Polri harus memiliki visi bisnis seperti rumah sakit swasta, misalnya RS Siloam untuk bisa membiayai dirinya sendiri. Karena itu dengan pelatihan tata kelola keuangan, RS Bhayangkara bisa menjadi Satker PK-BLU,” lanjut Tampi.
Pelatihan yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta Semanggi, Jakarta selama tiga hari itu diikuti oleh perwakilan dari sejumlah RS Bhayangkara, diantaranya dari Manado, Padang, Yogyakarta, dan Malang. Demikian dilansir ‘Investor Daily’ dan ‘BeritaSatu.com’. (S-ID/BS/jr)