Jakarta, 19/5/17 (SOLUSSInews): Siapa pun itu, jika kedapatan merupakan bagian dari kelompok yang menentang, apalagi mengganggu ideologi Pancasila, harus dihancurkan.
Tegasnya, berbagai bentuk sikap ahistoris maupun pengkhianatan atas jiwa-semangat-nilai kebangsaan Indonesia berdasarkan Pancasila dan upaya-upaya mencoba untuk mengganti ideologi negara Republik Indonesia, akan berhadap-hadapan dengan front massa aksi Pro Merah Putih di seluruh Tanah Air.
“Bagi kami, bendera Merah Putih harus terus ditegakkan di Bumi Nusantara, Pancasila sebagai ideologi negara dan NKRI itu sudah final. Kami rela mengorbankan apa saja demi tetap tegaknya sang dwiwarna Merah Putih, simbol kebangsaan dan perjuangan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila,” tandas Ketua Umum (Ketum) DPP Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP), Jeffrey Rawis, ketika membawakan orasi kebangsaan, dalam rangka Renungan ‘Lilin Kebangsaan’, Selasa (16/5/17) malam, di pelataran depan Wisma PGI, Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat.
Bersama sejumlah pengurus DPP GPPMP yang dikordinasikan oleh Anggota Dewan Pembina (Wanbin), Audy Wuisang, Sekjen, Teddy Matheos serta Wasekjen, Vera Sanger dan Moudy Prang, juga Wabendum, Merry Waleleng, didukung staf Tim Kesekjenan, Ferdi Rotinsulu bersama Vecky Ngelo (Dep Infokom DPP GPPMP), disertai sejumlah pengurus DPD GPPMP Banten, tersebut, Ketum menguraikan pula “Pernyataan DPP GPPMP dalam rangka Renungan “Lilin Kebangsaan”, yang selengkapnya sebagai berikut:
1.Bendera Merah Putih harus terus ditegakkan di Bumi Nusantara, Pancasila sebagai ideologi negara dan NKRI sudah final.
2.Konsisten dan konsekwen dalam meneruskan serta mempertahankan hasil perjuangan Sam Ratulangi dan para pejuang nasional asal Minahasa, Sulawesi Utara, maupun dari daerah lainnya dalam melahirkan NKRI berdasarkan Pancasila.
3.Hindari bikin celah yang bisa dimanfaatkan pihak lain untuk mendorong agar di antara kita terjadi perang saudara dan terus tumbuhkan spirit untuk tetap setia pada NKRI sebagai wujud kesetiaan kita pd jerih payah perjuangan para pendiri bangsa; terkait hal ini, penting untuk segera mengakhiri kebiasaan ikut menyebar ujaran-ujaran kebencian melalui media sosial (Medsos), karena rata-rata ujaran yang memicu pertikaian dan perpecahan merupakan hasil rekayasa, ‘hoax’ alias info abal-abal.
4.Apabila ada kekecewaan kita pada Pemerintah Pusat, mari kita bersatu untuk berjuang bersama dgn daerah lain, agar kepentingan daerah diperhatikan secara proposional sesuai dengan potensi yang dimilikinya dan ada keseimbangan dengan daerah-daerah lain; selaras dengan itu, penting untuk segera mengakhiri sikap-sikap untuk ‘memisahkan diri’ dari NKRI berdasarkan Pancasila, karena hal ini merupakan cara-cara a-historis.
5.Tetap meyakini, bahwa Peristiwa Heroik berujud Perjuangan Merah Putih 14 Februari di Sulawesi Utara unttk menegakkan NKRI merupakan hakekat misi perjuangan bersama.
DPP Generasi Penerus Perjuangan Merah Putih 14 Februari 1946 (GPPMP):
Ketum: Jeffrey Rawis
Sekjen: Teddy Matheos
Rapatkan barisan
Dalam perhelatan ini, tampil pula sejumlah aktivis mahasiswa, pemuda dan tokoh pejuang kebangsaan, di antaranya dari unsur PB IPNU, PP GMKI, DPP PIKI (Audy Wuisang dkk), Perludem, Korps Penegak Merah Putih (Kogamtih), GAMKI, Alumni GMNI dan GMKI, IKA Unsrat Jabodetabek Plus, DPP PSI dengan oratornya, Grace Natalie.
Pengurus Besar Ikatan Pemuda Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) yang diwakili M Ikhsan menegaskan, komitmen kebangsaan seluruh jajaran ‘Nahdliyin’ di Indonesia.
“Mari kita rapatkan barisan, singkirkan para pengkhinat kebangsaan dan perusak semangat persaudaraan serta kekeluargaan dalam wadah NKRI berdasarkan Pancasila,” kata Ikhasan, yang juga salah satu Wakil Sekretaris Tim Satkerus DPP GPPMP dan Wakil Sekretaris Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) se-Jabodetabek-Plus.
Sementara Grace Natalie mengingatkan, NKRI itu sudah merupakan ‘harga mati’, tak tergantingkan. “Jangan mau dipecah. Hentikan ikut-ikutan menyebar kebencian via Medsos,” tandas politisi PSI yang pernah ‘ngetop’ sebagai ‘pressenter’ berita di sebuah televisi swasta tersebut.
Sedangkan Sekum PP GMKI, menyorot problem ketidakadilan dan peminggiran atas anak-anak bangsa di sejumlah wilayah, sekaligus mengingatkan tentang pentingnya menumbuhkan rasa keberdamaan senasib-sepenanggungan.
Baik IPNU, GMKI juga aktivis GAMKI menegaskan sikapnya, mendukung upaya Pemerintah RI dan aparat keamanan untuk menindak tegas setiap organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang berupaya mengganti ideologi Pancasila. Juga menindak tegas para aktivis, tokoh, elite Parpol serta pihak lain yang selalu berupaya menabur benih-benih perpecahan serta gemar memanfaatkan tindakan radikal untuk mencapai tujuan sempitnya.
Pendeta Steven Palit (dari DPP GPPMP) dan M Amin (IPNU) kemudian tampil membacakan doa bersama serta pernyataan ikrar yang diwujudkan dalam yel-yel: Merdeka !!!, NKRI harga mati !!! Merah Putih Tetap Jaya!!! (Tim)