Jakarta, 21/6/17 (SOLUSSInews) – Sesudah Mitsubishi Corporation, Toyota, dan Mitsui, satu lagi kelompok usaha yang berada di deretan papan atas di Jepang, yakni Itochu Corporation, menggandeng Lippo Group untuk mengembangkan investasi bersama.
Berbeda dengan Mitsubishi yang fokus berinvestasi di sektor properti, Itochu (salah satu kelompok usaha terbesar di Jepang, Red) dan Lippo Group bakal mengembangkan industri kesehatan di negara-negara Asia.
Sebagaimana diketahui, Lippo Group selama ini merupakan preferred partner (mitra pilihan) dari perusahaan-perusahaan besar Jepang.
Empat grup usaha terbesar di Jepang tercatat menjalin kemitraan dengan Lippo, yakni Mitsubishi Corporation yang melakukan kerja sama investasi properti, Toyota (bermitra dengan Lippo Cikarang), lalu kini Itochu Corporation melalui anak perusahaannya Tokyo Century berinvestasi di Mbiz dan OVO.
Selain itu, ada Mitsui Corporation yang berinvestasi di PT Internux (BOLT4G), BigTV, dan PT GTN (Data Center), Busan Auto Finance, serta MatahariMall.com.
Nota kesepemahaman
President & Chief Executive Officer (CEO) Itochu Corporation, Mahashiro Okafuji, Selasa (20/6/17) kemarin, mengumumkan perusahaan multinasional yang termasuk terbesar di Jepang itu telah menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT Lippo Karawaci Tbk untuk mengembangkan dan menggali peluang bisnis kesehatan di negara-negara Asia.
Sebagai tindak lanjut MoU tersebut, Itochu dan Lippo akan membentuk perusahaan patungan (joint venture).
“Itochu dan Lippo akan bersama-sama melakukan studi kelayakan terperinci untuk membentuk perusahaan patungan di Singapura. Kami akan bersama-sama mengembangkan peluang di bisnis kesehatan,” kata Mahashiro melalui keterangan tertulis.
Lippo Karawaci merupakan anak usaha Lippo Group di sektor properti dan kesehatan.
Properti terbesar
Lippo Karawaci merupakan perusahaan properti terbesar berdasarkan total aset dan pendapatan, yang tercatat di bursa Indonesia.
Emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham LPKR itu memiliki model bisnis terpadu dan unik.
Bisnisnya terdiri atas perumahan/kota mandiri, mal ritel, rumah sakit, hotel, dan manajemen aset.
Kelompok usaha Lippo ini mengoperasikan grup rumah sakit terkemuka di Indonesia, Siloam Hospitals, yang mengelola 26 rumah sakit dan 16 klinik di 19 kota yang tersebar di Tanah Air. Kelompok usaha healthcare tersebut terbesar di Indonesia.
Populasi di Asia
Mahashiro Okafuji mengungkapkan, di negara-negara Asia, permintaan terhadap perawatan kesehatan yang lebih baik makin meningkat.
Itulah sebabnya, kebutuhan investasi infrastruktur kesehatan dan rumah sakit meningkat signifikan.
Hal ini sejalan dengan cepatnya transformasi masyarakat dan perubahan demografi penduduk.
“Lebih dari 50 persen populasi dunia saat ini tinggal di Asia dan lebih dari 1,3 miliar orang diekspektasikan berusia di atas 50 tahun pada 2025,” tuturnya, seperti dilansir ‘Investor Daily’.
Bisnis yang digarap Itochu dan Lippo, di antaranya mencakup kolaborasi bidang kesehatan, seperti investasi dan operasi klinik, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya.
Di Asia, kolaborasi ini dilakukan, antara lain di Vietnam, Myanmar, Filipina, dan Malaysia. Selain di Asia, kerja sama investasi dilakukan di Australia.
“Itochu dan Lippo juga akan berkolaborasi dalam pengelolaan dan operasi fasilitas perawatan untuk mengurus orang-orang tua di Jepang,” katanya.
Bergaya Jepang
Di Indonesia, Itochu dan Lippo akan bekerja sama di bidang kesehatan, seperti mengembangkan dan mengoperasikan rumah sakit bergaya Jepang di Indonesia. Selain itu, berinvestasi membangun dan mengoperasikan klinik, rumah sakit, serta fasilitas kesehatan yang lain.
Mahashiro menambahkan, kedua pihak juga bakal berkolaborasi di bidang lain. “Kami menjajaki peluang kerja sama bisnis di industri konstruksi dan real estate, termasuk kemungkinan investasi atau terlibat dalam real estate investment trust (REIT) dan proyek-proyek konstruksi rumah sakit,” paparnya.
Kerja sama Itochu dan Lippo, lanjut Mahashiro, juga mencakup alih daya (outsourcing) layanan medis tertentu, yang biasanya dilakukan rumah sakit dan klinik di Indonesia dan negara lain di Asia. Untuk menyediakan layanan tersebut, pihaknya akan membentuk entitas terpisah. (B-ID/BS/jr)