Jakarta, 29/7/17 (SOLUSSInews) – Gelaran “UPH Public Exposure 2017” di Mall Puri, Jakarta, mulai Jumat (28/7/17) kemarin mendapat sambutan luar biasa dari khalayak.
Pasalnya, UPH Public Exposure 2017 ini didesain berbedam karena dipersiapkan secara khusus untuk memperkenalkan apa Universitas Pelita Harapan (UPH) itu dengan menampilkan segala hasil karya mahasiswa dari 31 program studi (Prodi) dari 13 fakultas.
“Setiap tahun UPH selalu mengadakan festival dan sangat terbuka untuk umum. Bahkan puluhan ribu masyarakat khususnya siswa datang ke UPH. Karena acaranya diadakan di kampus. UPH juga beberapa kali tampil di mal-mal pada beberapa iven. Tapi untuk kali ini berbeda, kita ingin memperkenalkan siapa itu UPH, agar masyarakat mengenal UPH lebih dekat,” kata Rektor UPH, Jonathan L Parapak, pada Pembukaan “UPH Public Exposure 2017″ di lobi Mall Puri, Jakarta, Jumat (28/7/17) kemarin.
Universitas Pelita Harpaan (UPH) merupakan salah satu perguruan tinggi yang telah banyak menghasilkan lulusan terbaik dalam membangun bangsa melalui dunia pendidikan.
Nah, guna memperkenalkan karya nyata pada publik, UPH menggelar event”UPH Public Exposure 2017” di lobi mal Puri Indah selama tiga hari. Kegiatan ini dilangsungkan pada 28 hingga 30 Juli 2017.
“Kegiatan ini merupakan bagian untuk membuka diri kepada publik untuk mengenal lebih dekat tentang UPH,” kata rektor.
Jonathan menyebutkan, tampil di depan publik sesungguhnya bukan pertama kali. Setiap tahun UPH selalu mengadakan festival dan terbuka untuk umum.
Arahan Presiden
Jonathan Parapak mengatakan, selain menampilkan karya mahasiswa. UPH juga ingin memperkenalkan sistem pendidikan yang diterapkan di UPH. Dalam hal ini, UPH menjalankan pendidikan holistis untuk mewujudkan tri dharma perguruan tinggi.
Dijelaskan, pendidikan holistis yang dijalankan UPH sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Yakni, mengutamakan penguatan karakter serta pendidikan yang sangat memperhatikan spiritual. Sehingga, lulusan UPH siap berkiprah ditengah masyarakat dengan profesionalisme.
“Alumni UPH berkiprah secara profesional menjadi pemimpin yang menjadi teladan bukan pemimpin yang korupsi. Para alumni UPH betul- betul memberikan yang terbaik. Ini tentu kita harus menceritakan kepada masyarakat,” jelasnya.
Berkualitas internasional
Selanjutnya, Parapak juga mengatakan, UPH merupakan perguruan tinggi yang berkualitas internasional.
Pasalnya, UPH menjalin kerjasama dengan berbagai kampus bertaraf internasional dari berbagai negara. Seperti, Australia dan Amerika Serikat (AS).
Selain itu, UPH juga menerima banyak mahasiswa asing dari berbagai negara.
Parapak juga mengatakan, sistem pendidikan UPH yang bertaraf internasional ini diperkenalkan agar masyarakat mengetahui komitmen UPH ingin menghadirkan pendidkan berkualitas bagi anak bangsa.
Bukan cari uang
“Selain itu, kita juga ingin masyarakat tahu kalau UPH ini fokus pada peningkatan mutu bukan untuk mencari uang. Saya sudah dengar pernyataan, Jika UPH itu kampus manara gading. Ini tidak benar. UPH setiap tahun selalu memberikan beasiswa pada anak bangsa,” ujarnya.
Dijelaskan pula, beasiswa yang ditawarkan UPH bagi semua anak bangsa mewujudkan komitmen UPH mencerdaskan kehidupan bangsa untuk seluruh masyarakat nusantara.
Khusus untuk tahun ini dari kuota 4.000 kursi mahasiswa baru, 1.200 mendapat beasiswa penuh.
Pelatihan guru
Selanjutnya, Koordinator Kegiatan UPH Exposure 2017, Grace Salim mengatakan, kegiatan ini melibatkan seluruh civitas akademika UPH.
Sehinggam selain menampilkan hasil karya mahasiswa. Terkait itu, UPH juga membuka kegiatan pelatihan dan seminar kepada para guru se-Jakarta Barat (Jakbar).
Dipaparka , mengadakan seminar untuk peningkatan kompetensi guru merupakan hasil kerjasama UPH dengan dinas pendidikan Jakbar. Pasalnya, UPH fokus pada ilmu pendidikan. Sehingga, UPH ingin membagi ilmu karena UPH memiliki banyak dosen yang pakar di bidang tersebut.
Ia menyebutkan, pada kegiatan seminar, ada 300 guru dari berbagai sekolah se-Jakbar yang mengikuti pelatihan tersebut. Metode pelatihan yang dilakukan dalam bentuk ‘coaching’ dan ‘monitoring’ yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pengajar.
Grace mengatakan, program tersebut dilaksanakan sebagai bentuk kontribusi dan pengabdian UPH kepada masyarakat. Pasalnya, guru memiliki peran dan tanggungjawab penting bagi masa depan bangsa.
“Pelatihan ini, kita fokus pada pedagogi karena guru membutuhkan pengembang pengetahuan dari sisi riset pengembangan metodelogi,” pungkasnya.
Sementara terkait program secara UPH Public Exposure, Grace juga menjelaskan, kegiatan UPH Exposure 2017 ini diadakan di mall berdasarkan pertimbangannya selama 23 berdiri kebanyakan kegiatan UPH diadakan di arena kampus.
“Maka untuk memperkenalkan kampus kepada masyarakat UPH hadir di Mall Puri mulai pukul 10:00 -21:00 WIB agar dikenal lebih dekat oleh publik”, tuturnya.
Ia juga mengatakan, selama acara berlangsung seluruh civitas akademika UPH berpartisipasi dalam iven tersebut.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Koordinator Design and Content UPH Public Exposure 2017, Julia Tan, ia juga mengatakan, konsep acara ini untuk memperkenalkan UPH ke publik tentang aktivitas pendidikan UPH.
Natalia, salah satu pengunjung UPH Public Exposure ini mengatakan, iven tersebut bagus untuk memperkenalkan kampus.
Disebutnya, sesuai dengan perkembangan zaman, perguruan tinggi harus mampu menfaatkan fasilitas umum, termasuk mall untuk perkenalkan dunia pendidikan.
Ibu dua anak ini mengaku, datang acara tersebut untuk mengetahui lebih mendetil tentang UPH. Pasalnya, ia berencana menyekolahkan putri sulung di UPH.
“Ya, kemungkinan anak saya akan melanjutkan pendidikan di UPH. Tadi sudah mendapat penjelasan tentang komitmen UPH. Kalau sesuai dengan yang saya pahami dari penjelasan. UPH memiliki konsep pendidikan yang berbeda. Serta banyak sekali kegiatan mendukung bakat mahasiswa. Saya dan para orang tua puas dengan informasi yang disampaijan secara komprehesif,” sambung, Julita, 47 tahun, yang juga ingin putrinya kuliah di UPH dengan beasiswa. (S-BS/jr)