Jakarta, 28/8/17 (SOLUSSInews) – Langkah tegas kini diambil oleh layanan microblogging Twitter terhadap akun-akun yang menyalahgunakan platform mereka untuk kegiatan yang berhubungan dengan terorisme dan violent extremism.
Dilaporkan, dalam waktu enam bulan terakhir, Twitter secara global bahkan telah menutup sekitar satu juta akun yang terkait dengan hal tersebut.
“Kita terus berusaha memperbaikin sistem dalam mengidentifikasi akun bot. Secara khusus, kita juga sudah melakukan suspend terhadap satu juta akun yang terkait terorisme dan violent extremism dalam enam bulan terakhir,” kata Project Policy Lead Twitter Indonesia, Agung Yudha di acara diskusi Indonesia Technology Forum (ITF) dengan tema Menagih Langkah Nyata Industri Telekomunikasi dan OTT Menghadapi Dampak Negatif Media Sosial, di Jakarta, Senin (28/8/17).
Dari satu juta akun yang ditutup tersebut, menurut Agung, 74 persennya berhasil diidentifikasi melalui teknologi yang dimiliki Twitter, 24 persennya dari laporan pengguna Twitter, sedangkan dua persen dari laporan pemerintah.
“Twitter juga sudah menerapkan double verifikasi akun baru. Harus ada email, nomor ponsel dan sistem verifikasi. Jadi kita lumayan berusaha menyulitkan orang-orang yang ingin membuat akun tambahan untuk niat buruk,” tuturnya seperti dikutip ‘BeritaSatu.com’.
Selain itu, Twitter juga telah bekerja sama dengan Facebook dan Microsoft dalam mengidentifikasi gambar atau video yang melanggar aturan.
“Misalkan ada satu gambar yang diturunkan karena melanggar aturan Facebook, secara sistem Facebook akan melaporkan hal tersebut kepada kami. Kalau misalkan gambar tersebut juga melanggar aturan Twitter, maka kami bisa langsung menurunkan gambar itu juga,” ungkap Agung Yudha. (S-BS/jr)