Jakarta, 6/9/17 (SOLUSSInews) – Saat ini jumlah kendaraan bermotor, baik roda dua maupun empat di Jakarta sudah melebihi populasi penduduk DKI Jakarta.
Demikian Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kendaraan roda dua mencapai 13,9 juta unit dan roda empat mencapai 3,4 juta unit.
“Artinya, jumlah kendaraan yang ada di Jakarta itu sudah melebihi jumlah penduduk Jakarta yang sebesar 10,1 jiwa,” kata Djarot dalam acara Penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Pengembangan Integrasi Sistem Pembayaran Elektronik Transportasi Antar Moda di Jabodetabek di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (6/9/17).
Bila kondisi seperti ini dibiarkan terus menerus, maka dalam waktu dua hingga tahun kedepan, Jakarta beserta dengan daerah sekitarnya akan mengalami kemacetan lalu lintas total.
“Artinya, begitu keluar rumah, maka kendaraan bermotor stuck, berhenti, macet total,” tuturnya lagi seperti dicuplik ‘BeritaSatu.com’.
Melihat pentingnya pengembangan transportasi publik, membuat Presiden Joko Widodo saat menjadi Gubernur DKI, berani menempatkan pembangunan transportasi publik di Jakarta sebagai program prioritas.
“Dengan penuh keberanian dan perhitungan yang matang, Pak Jokowi langsung melakukan groundbreaking MRT. Kemudian melakukan revitalisasi Transjakarta. Dan sekarang dilanjutkan dengan pembangunan LRT. Ini dibutuhkan keberanian, kecepatan dan ketepatan,” ujarnya.
Dan semua pembangunan transportasi publik, tambahnya, harus menggunakan sistem pembayaran non tunai. Pemprov DKI Jakarta sudah menerapkan sistem pembayaran non tunai pada bus Transjakarta. “Inilah dukungan kami kepada pemerintah Indonesia,” demikian Gubernur Djarot. (S-BS/jr — foto ilustrasi istimewa)