Yokohama, 7/9/17 (SOLUSSInews) – Pihak Nissan Motor Co, Kamis (7/9/17) menyatakan, korporasi mempertimbangkan untuk memproduksi mobil listrik model crossover dalam waktu dekat.
Ini dilakukan guna menyambut permintaan kendaraan listrik (EV) yang terus meningkat di masa mendatang.
“Kami mungkin memiliki EV crossover di masa depan,” ucap Daniele Schillaci kepala penjualan global dan pemasaran yang juga mengawasi bisnis Nissan EV, dilansir Reuters.
“Ini benar-benar logis bagi kami, mengingat pengalaman kuat tentang EV yang pernah kami miliki, untuk melihat teknologi ini akan dibawa ke sebuah crossover,” tambahnya, namun menolak menguraikan waktu dan model yang akan digunakan.
Nissan meluncurkan generasi kedua mobil listrik Leaf yang akan berhadapan langsung dengan penantangnya, Tesla Model 3, dengan harapan menjawab kritik pasar mobil listrik kurang memiliki daya tarik karena model yang terbatas.
Mobil tersebut tersedia di Jepang pada bulan depan, diikuti oleh Amerika Serikat (AS), Kanada dan Jepang pada Januari 2018. Di Jepang, Nissan Leaf dijual dengan harga 3,15 juta yen atau sekira Rp386,7 juta.
Leaf hadir setelah produsen mobil listrik Tesla meluncurkan Model 3 dengan harga 35.000 dolar AS. General Motors juga memiliki mobil listrik Bolt, yang dirilis tahun lalu, dengan harga 37.000 dolar AS.
Schillaci mengatakan pihaknya tengah mencari cara untuk memperluas teknologi hibrida bensin “e-Power” ke wilayah lain menyusul penjualan Nissan e-Note yang kuat di Jepang, demikian Reuters, seperti dikutip ‘Antara’. (S-AN/jr)