Jakarta, 13/9/17 (SOLUSSInews) – Chief Executive Officer Lippo Group, James T Riady, menegaskan, terobosan Pengembang (pelaku industri properti( untuk mengadakan hunian jangan dihambat jika pemerintah masih mengalami kesulitan dalam mengatasi ketersedian rumah.
“Apabila defisit perumahan banyak, tentunya harus ada terobosan dari kalangan Pengembang,” ujar James dalam acara BTN Golden Property Awards 2017, di Jakarta, Senin (11/9/17) awal pekan ini.
Indonesia sekarang ini mengalami defisit rumah hingga mencapai 11,4 juta unit. Sementara Lippo Grup berupaya ambil bagian membantu pemerintah dalam mengadakan ketersedian hunian yang terjangkau, salah satunya proyek Meikarta.
Meikarta simbol kebangkitan
Proyek yang digadang menjadi kota mandiri baru di bagian timur Jakarta ini jadi simbol kebangkitan properti Indonesia. Pasar properti di Indonesia, lanjut James, merupakan pasar paling menjanjikan di kawasan ASEAN.
“Sayangnya, dengan tingkat permintaan yang tinggi belum diimbangi dalam hal penyediaan atau supply rumah,” katanya.
Sebenarnya, kata James Riady, kondisi ekonomi dunia dan Indonesia sudah mulai kembali membaik. Semua indikator makro ekonomi yang ada di Indonesia meningkat. “Kita bisa lihat kebutuhan itu masih besar. Tetapi, harga rumah tidak terjangkau,” ujarnya.
Melihat potensi yang sedemikian, lanjut James, Lippo memutuskan untuk membangun Meikarta, sebagai kota mandiri baru di timur Jakarta yang diyakini bakal menjadi jantung perekonomian baru karena didukung kawasan-kawasan industri yang berlokasi Bekasi dan Kawarang.
“Membangun perumahan tentunya tidak bisa dipisahkan dari kebutuhan investasi infrastruktur. Untuk cost recovery-nya semakin luas tentu makin berat. Makanya, sudah saatnya kita kembali terjun dan ambil inovasi,” kata James. (S-Feber Sianturi/jr — foto ilustrasi istimewa)