Jakarta, 8/10/17 (SOLUSSInews) – Ternyata, hingga kini banyak Orang Indonesia belum menyadari, mereka mempunyai “harta” Rp5 juta hingga Rp7 juta yang tersimpan di rumahnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan Carousell, sebuah situs marketplace mobile, barang bekas atau barang yang tidak terpakai di rumah Anda bisa bernilai jutaan jika dijual.
Carousell mengungkapkan bahwa meskipun delapan dari 10 orang Indonesia pernah membeli barang preloved (sebutan untuk barang bekas atau tak terpakai), 82 persen di antaranya masih menyimpan setidaknya 29 barang yang tidak terpakai di rumah, dan lebih dari 60 persen di antaranya merasa dapat menghasilkan hingga Rp5 juta apabila menjual semua barang tersebut.
Menghasilkan uang tambahan adalah alasan paling populer bagi orang Indonesia untuk menjual barang-barang preloved (lebih dari 75 persen). Mayoritas orang Indonesia (lebih dari 70 persen) memilih untuk menabung hasil penjualan, diikuti dengan menyumbangkannya atau membelanjakannya untuk kerabat atau kenalan (lebih dari 67 persen), dan menggunakannya untuk liburan impian (lebih dari 40 persen).
“Nilai pada barang-barang yang tidak terpakai bisa sangat signifikan. Menurut data internal Carousell, pengguna Carousell bisa menghasilkan rata-rata Rp 7,7 juta dengan menjual barang-barang yang tidak terpakai, di mana jumlah ini bisa digunakan untuk membeli tiket perjalanan liburan impian ke Jepang atau Korea. Hal Ini mencerminkan penjualan preloved bisa menjadi tiket yang menjanjikan untuk memenuhi impian mereka,” kata Olivia Lautner, Associate Country Manager, Carousell Indonesia, dalam siaran persnya hari ini.
Motivasi utama
Ketika membeli barang preloved, keinginan untuk menemukan produk langka atau barang unik menjadi motivasi utama bagi 72 persen orang Indonesia. Hal ini diikuti dengan keinginan untuk mendapatkan penawaran menarik. Elektronik dan gadget muncul sebagai barang terpopuler yang paling diminati kebanyakan orang Indonesia untuk dihidupkan kembali di pasar preloved, diikuti oleh fashion dan barang bermerek. Merek fashion paling populer di Carousell merupakan Zara, Stradivarius, dan H&M, sedangkan merek elektronik yang paling banyak dicari adalah Samsung dan iPhone.
Survei pasar preloved dari Carousell dirancang untuk mengungkap kebiasaan orang Indonesia ketika membeli dan menjual barang preloved secara online, terutama untuk kategori fashion, gadget, dan orangtua & anak-anak. Survei ini dilakukan terhadap 1.000 orang di wilayah Jabodetabek, berusia antara 20-40 tahun, dengan pendapatan bulanan di atas Rp5 juta.
Sejak diluncurkan di Indonesia pada tahun 2014, Carousell telah menjadi marketplace paling populer di Indonesia untuk barang preloved, yang dibuktikan dengan pertumbuhan belanja preloved dalam beberapa tahun terakhir ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada komunitas Carousell yang menginspirasi kami di Indonesia, dan semangat mereka untuk mengubah kebiasaan konsumsi. Mereka telah membantu kami mencapai lebih dari 80 persen pertumbuhan QoQ (Quarter on Quarter) dalam transaksi sepanjang kuartal pertama 2016, dengan lebih dari 7 juta barang terdaftar dan lebih dari 1,5 juta barang terjual pada Juni 2017. Kami menantikan pertumbuhan tren preloved di tahun 2018 di kategori terpopuler, merek, dan tentunya dorongan orang-orang untuk menjual harta karun yang tersimpan di rumah mereka,” demikian Olivia Lautner. (S-BS/jr)