Jakarta, 26/10/17 (SOLUSSInews) – Pencapaian rekor baru Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia yang telah menembus level 6.000 merupakan cermin membaiknya fundamental perusahaan.
Ya, tegasnya ini bukti kondisi perekonomian Indonesia semakin kuat.
“IHSG mencerminkan fundamental, kalau dia makin baik, maka fundamental perusahaan yang masuk bursa, makin sehat neracanya,” ujar Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Rabu (25/10/17) kemarin.
Sri Mulyani mengatakan, membaiknya kinerja IHSG tersebut memperlihatkan perusahaan yang tercatat di bursa memiliki laporan keuangan yang sehat dan hal itu memberikan tren positif terhadap pasar keuangan secara keseluruhan.
“Ini berarti perusahaan yang pergi ke bursa memang punya prospek yang bagus. Kalau positif artinya itu menunjukkan adanya aktivitas ekonomi yang sehat,” katanya.
Selain itu, rekor penguatan IHSG itu terjadi karena adanya sentimen positif dari pelaku pasar keuangan terhadap arah kebijakan ekonomi pemerintah yang mendukung terjadinya produktivitas maupun kemakmuran yang berkeadilan.
“Konsumsi, investasi dan ekspor, semua mengalami momentum yang positif. Kalau ditambah kerja pemerintah untuk simplifikasi regulasi untuk meningkatkan pelayanan, maka momentum ini menciptakan persepsi positif ke ekonomi,” ujarnya.
Rekor baru
Sri Mulyani menambahkan membaiknya kinerja pasar saham itu juga terjadi karena pelaku pasar keuangan bereaksi positif terhadap arah kebijakan fiskal pemerintah dalam APBN 2018 yang telah disetujui oleh parlemen.
“Saya yakin itu memberikan sinyal positif, karena menunjukkan pemerintah suportif kepada ekonomi dengan tetap berhati-hati kepada defisit. Kita juga fokuskan APBN kepada belanja negara yang bersifat produktif dan mendorong investasi,” ujarnya seperti dilansir ‘Antara’.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia menilai tercapainya rekor baru indeks harga saham gabungan (IHSG) ke posisi 6.025,43 poin menunjukkan kepercayaan investor terhadap perekonomian dan pasar modal domestik yang baik.
“Ini bukti ada kepercayaan investor terhadap pemerintah dan pasar modal Indonesia. Cadangan devisa positif, nilai tukar rupiah stabil, dan produk domestik bruto (PDB) tumbuh,” ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio.
Pada Rabu sore (25/10/17), IHSG BEI ditutup menguat 73,35 poin atau 1,23 persen menjadi 6.025,43. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 11,79 poin (1,19 persen) menjadi 995,93. Sementara itu tercatat, sepanjang tahun ini kenaikan IHSG sebesar 13,35 persen. (S-AN/jr — foto ilustrasi istimewa)