Jakarta, 26/10/17 (SOLUSSInews) – Pihak PT Datascrip, distributor kamera Canon merilis dua kamera cinema EOS C200 (C200) dan EOS C700 (C700) untuk melengkapi pilihan para pekerja kreatif.
Canon Division Director PT Datascrip, Merry Harun mengatakan, kehadiran EOS C200 dan EOS C700 menjadi solusi bagi para profesional di industri penyiaran, perfilman, rumah produksi, hingga event organizer di tanah air untuk mendapatkan kualitas video yang luar biasa dengan resolusi 4K.
Dibekali dengan teknologi mutakhir, fitur-fitur terbaru, dan tentunya koleksi lensa yang beragam dan lengkap dari Canon, semakin mendukung dan memudahkan dalam menghasilkan karya-karya yang mengagumkan.
“Saat ini banyak iklan-iklan kreatif menggunakan konsep film dan dihasilkan oleh orang-orang Indonesia. Di samping itu, production house di Indonesia pun semakin banyak. Kedua produk diharapkan bisa membantu industri kreatif dan membantu mereka berkarya juga mendukung industru perfilman Indonesia,” tuturnya di Jakarta, Kamis (25/10/17).
Resolusi 4K
Seri C200 merupakan kamera sinema yang memungkinkan penggunanya untuk merekam video dengan resolusi 4K dalam format MP4 dan format Cinema RAW Light. Sedangkan C700 hadir sebagai kamera Cinema EOS System pertama yang mendukung lensa-lensa anamorphic untuk kebutuhan sinematografis, serta sudah dilengkapi dengan fitur Global Shutter.
Produk ini sangat cocok digunakan untuk berbagai kebutuhan industri video, seperti film, drama TV dan iklan, film dokumenter, maupun cocok untuk mengabadikan seremoni khusus seperti pernikahan, ulang tahun dan sebagainya.
‘Majalah Investor’ melansir, pasar Kamera Sinema, kata Yase Defirsa Cory, Marketing Manager PT Datascrip, memang terbilang masih terbatas dan bersifat B2B. Pasar untuk seri C100, seri sebelumnya berada di angka 30-50 unit. “Untuk tahun 2018, ditargetkan seri C200 bisa terjual 30-50 unit, dan C700 bisa 8-10 unit,” ujarnya. Pangsa pasar Canon untuk jenis kamera sinema ini, kata Yase diperkirakan pada kisaran 20-30 persen.
Yase mengungkapkan, kendati tren penggunaan kamera beresolusi 4K makin meningkat, bukan berarti kamera sinema dengan resolusi full high definition (FHD) sudah surut. Pasar kamera FHD di Indonesia masih cukup besar karena untuk broadcasting (siaran televisi) pun belum seluruhnya menggunakan format FHD, demikian pula untuk bioskop baru beberapa yang sudah beralih ke 4K. Adapun, kedua kamera tersebut dibandrol dengan harga Rp130,7 juta (C200), Rp 486,4 juta (C700), dan Rp 500, juta (EOS C700 tipe Global Shutter). (S-MI/BS/jr)