Jakarta, 6/11/17 (SOLUSSInews) – Satu lagi prestasi dunia diraih Indonesia. Yam Indonesia akan menduduki peringkat empat pasar angkutan udara dalam 20 tahun ke depan, menggusur Inggris Raya ke posisi lima.
Tahun lalu, rute Jakarta-Singapura sudah menduduki posisi kedua dengan jumlah penumpang terbanyak di dunia.
Dalam dua dekade ke depan, hanya tiga negara yang mengalahkan Indonesia, yaitu berturut-turut Tiongkok, Amerika Serikat, dan India, menurut laporan tahunan terbaru International Air Transport Association (IATA).
IATA menyebutkan, Tiongkok akan menggusur posisi Amerika Serikat sebagai pasar angkutan udara terbesar di dunia dalam waktu lima tahun, dua tahun lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Bergeser ke timur
Disebutkan juga, “pusat gravitasi” transportasi udara di dunia mulai bergeser ke timur, menjauh dari AS dan Eropa.
Asosiasi industri penerbangan global itu memperkirakan sekitar jumlah penumpang udara akan mencapai 7,8 miliar orang pada 2036, dari perkiraan 4 miliar penumpang pada tahun ini.
Dalam 20 tahun ke depan, separuh dari jumlah penumpang udara dunia berasal dari Asia, kata IATA.
Berkaca pada data IATA 2016, industri penerbangan Asia-Pasifik memang meningkat pesat dan mulai menunjukkan dominasi.
Lima rute dengan jumlah penumpang terbesar pada 2016 semuanya berasal dari kawasan Asia, yaitu:
1. Hong Kong-Taipei (5,2 juta penumpang, naik 2,1% dari 2015)
2. Jakarta-Singapura (3,4 juta, naik 0,9% dari 2015)
3. Bangkok Suvarnabhumi-Hong Kong (3 juta, turun 3,14% dari 2015)
4. Kuala Lumpur–Singapura (2,8 juta, naik 3,3% dari 2015)
5. Hong Kong-Seoul (2,8 juta, turun 15% dari 2015)
Sebagai tambahan informasi, urutan lima besar itu sama seperti tahun sebelumnya.
Tahun lalu jumlah penumpang udara dunia mencapai 3,8 miliar orang, naik tujuh persen dibandingkan tahun 2015.
Untuk kategori penerbangan domestik, Indonesia sudah berada di urutan empat dunia, mencakup 4,4 persen dari seluruh penerbangan domestik di dunia. Urutan pertama adalah Amerika Serikat (29,9 persen), Tiongkok (19 persen), dan India (5,2 persen).
Sementara itu Jepang di urutan kelima dengan 3,5 persen di bawah Indonesia. Sayangnya Indonesia tidak masuk dalam lima besar rute penerbangan domestik dunia, yang juga didominasi negara-negara Asia.
Lima rute domestik terbesar di dunia ialah:
1. Jeju-Seoul Gimpo (11,6 juta penumpang, naik 4,6% dari 2015)
2. Sapporo-Tokyo Haneda (7,7 juta, turun 1,2% dari 2015)
3. Fukuoka-Tokyo Haneda (7,3 million, turun 4% dari 2015)
4. Melbourne-Tullamarine-Sydney (7,3 juta, turun 4,6% dari 2015)
5. Hanoi-Ho Chi Minh City (6,4 juta, naik 16,2% dari 2015). (S-BS/jr)