Jakarta, 4/12/17 (SOLUSSInews) – Mantan Majelis Wali Amanah Universitas Indonesia, Dr Mochtar Riady mengupas tuntas tentang kemajuan suatu bangsa ketika didaulat tampil berbicara pada acara Indonesia Property Forum 2017 bertajuk “The Future of Property in Indonesia” di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (30/11/17) pekan lalu. Pembicara utama lainnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang RI, Sofjan Djalil, yang pada kesempatan itu juga memberikan penghargaan khusus kepada Mochtar Riady.
Salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara dan bangsa, menurut Founder & Chairman Lippo Group ini, dapat dilihat dari pembangunan infrastruktur, properti, dan industri.
Dia memastikan, hal itu, telah dilakukan oleh Tiongkok yang saat ini menjadi negara paling maju bersama Amerika Serikat (AS).
“Kenapa pembangunan ekonomi di Tiongkok itu begitu pesat? Salah satunya adalah pembangunan perumahan, ini ide menjadi pembangunan ekonomi dan kedua adalah mobil (industri) kendaraan dan ketiga adalah pembangunan infrastruktur. Nah, dari ketiga hal itulah Tiongkok sekarang menjadi negara paling maju dan tentu dengan menggunakan teknologi,” tandas sosok yang dijuluki ‘Si Manusia Ide’ ini.
Membangun kota
Disebutnya, kemajuan suatu bangsa dengan membangun properti, menjadi gambaran betapa pentingnya peran sektor properti dalam membangun suatu negara dan bangsa.
“Salah satu kesuksesan Tiongkok, kata Mochtar, adalah membangun kota-kota baru, membangun properti dan membangun kota,” bebernya seperti dilaporkan jurnalis ‘BENDERRAnews’ dan ‘SOLUSSInews’, Herling Tumbel.
“Membangun kota itu adalah membangun message dan semuanya itu dilakukan secara terbuka, dan ini harus kita pikirkan semua ke depan,” tambahnya lagi sebagaimana dilansir ‘Investor Daily’
Mochtar Riady menceritakan, pada tahun 1992 cadangan devisa Tiongkok itu hanya US$ 200 juta. Namun, pembangunan secara gencar dilakukan Tiongkok mulai tahun 1995. Sejak saat itu, dalam kurun waktu pembangunan selama 22 tahun, Tiongkok begitu maju dan kuat dalam hal ekonomi.
“Cara apa negara Tiongkok itu membangun ekonomi dengan kuat itu, yang tadinya terbelakang dan dalam waktu 22 tahun menjadi negara yang paling maju. Mereka membangun kota-kota baru, membangun properti, infrastruktur dan juga industri,” kata Mochtar Riady. (S-ID/BS/jr)