Jakarta – PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengumumkan rencana untuk menerbitkan saham baru melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue pada harga Rp 635 per saham. Penerbitan saham ini untuk menghimpun dana sekitar Rp 600 miliar.
Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya, mengatakan, dalam Penawaran Umum Terbatas IV (PUT), pemegang saham LPKR akan diberikan hak memesan saham baru. Pemegang saham yang tidak melaksanakan miliknya dan tidak mengambil porsinya atas saham baru dapat terdilusi sampai 5,99 persen.
“PUT ini kami harapkan bisa tuntas pada akhir kuartal pertama tahun depan. Syarat dan ketentuan PUT ini tunduk pada persetujuan RUPSLB yang akan diadakan pada tanggal 15 Desember 2017,” ujar Ketut.
Melalui PUT ini, kata Ketut, LPKR bermaksud menggunakan dana yang diperoleh dari PUT untuk mempertahankan atau menambah kepemilikan secara tidak langsung perusahaan dalam PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dalam rangka rencana penambahan modal dengan HMETD LPCK, anak perusahaan, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dan/atau anak perusahaan lainnya.
“Langkah-langkah ini juga untuk mempertahankan rasio hutang ekuitas perusahaan pada tingkat yang wajar, yang kesemuanya untuk kepentingan para pemegang saham dan obligasi. Kami akan terus mengelola arus kas dengan hati-hati, memantau semua biaya dan menerapkan strategi recycling capital yang telah terbukti untuk meningkatkan nilai perusahaan,” kata Ketut.
RUPSLB Lippo Karawaci
Sementara itu, pada Jumat (15/12/17) kemarin diterima informasi, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Lippo Karawaci mendapat persetujuan atas rencana aksi korporasi berupa rights issue, juga mengubah jajaran Direksi serta Komisaris.
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) meraih restu dari pemegang saham untuk melakukan penambahan modal dengan skema rights issue. Dan setuju mengangkat Theo L Sambuaga sebagai Presiden Komisaris.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) itu memutuskan pula, dana hasil aksi korporasi tersebut, akan Lippo Karawaci gunakan untuk mempertahankan atau menambah kepemilikan perseroan dalam PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK).
Ini dalam rangka rencana penambahan modal dengan HMETD LPCK, perusahaan anak, dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan dan/atau perusahaan anak lainnya.
Lippo Karawaci berencana menambah modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) IV atau dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Jumlah saham baru yang perseroan akan terbitkan melalui skema HMETD mencapai 1.450.000.00 saham. Emiten berkode LPKR ini meraih persetujuan shareholder dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
Dalam pelaksanaan HMETD atau rights issue, para pemegang saham Lippo Karawaci diberikan hak untuk memesan saham baru. Setiap pemegang saham perseroan yang tidak mengambil haknya, akan mendapati dilusi kepemilikan saham sampai dengan 5,99 persen.
Reposisi Direksi
Selain meminta persetujuan atas rencana aksi korporasi berupa rights issue, RUPSLB Lippo Karawaci juga mengubah jajaran direksi. RUPSLB telah menerima pengunduran diri dari Lee Heok Seng, Jenny Kuistono dan Johanes Jany sebagai direktur. Disamping itu, RUPSLB telah mengangkat Wijaya Subekti sebagai direktur.
Sementara jajaran dewan komisaris Lippo Karawaci kini terdiri dari Theo L Sambuaga sebagai presiden komisaris dan Surjadi Soedirja sebagai wakil presiden komisaris. Kemudian, Agum Gumelar, Farid Harianto dan Sutiyoso sebagai komisaris independen.
Selanjutnya, Ketut Budi Wijaya sebagai presiden direktur. Kemudian, terdapat Tjokro Libianto, Chan Chee Meng dan Richard Setiadi sebagai direktur. Serta, jabatan direktur independen di Lippo Karawaci ditempati oleh Wijaya Subekti dan Alwi Sjaaf.
Presiden direktur Lippo Karawaci, Ketut Budi Wijaya, menyampaikan terima kasih kepada pemegang saham yang mendukung rencana PUT IV ini, sehingga LPKR dapat mempertahankan kepemilikannya di LPCK sesuai dengan misi dan visinya.
“Saya bersyukur atas keyakinan anda terhadap LPKR,” kata Ketut, dalam keterangan resmi yang diterima ‘BeritaSatu.com’, Jumat (15/12/17).
Selain itu, Ketut juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Lee Heok Seng, Johanes Jany, dan Jenny Kuistono atas kontribusinya selama masa jabatan mereka sebagai anggota direksi.
“Dalam kesempatan ini, saya juga mengucapkan selamat bergabung kepada Wijaya Subekti sebagai anggota baru direksi. Latar belakang dan pengalaman praktis di bidangnya akan semakin memperkuat manajemen dan operasional LPKR dalam tugas barunya,” tambah Ketut Budi Wijaya. (B-BS/jr)