Batam, 27/12/17 (SOLUSSInews) – Hmmm… dari lautan biru berkilau, memantulkan cahaya matahari yang menyiramnya dari ufuk timur. Elang laut melayang menggoda ikan yang menari-nari laksana dalam aquarium, begitu jernihnya.
Keindahan itu makin romantis tatkala beberapa pasang anak manusia memadu kasih meningkahi keheningan alam di tepi pantai Tanjungpinggir, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau.
Sejauh mata memandang, tampak gedung-gedung pencakar langit nan megah dari negeri tetangga, Singapura. Terlihat jelas di balik kabut-kabut putih tipis, laksana terapung di atas laut bergelombang perlahan mengayun kapal-kapal yang melintas.
Beberapa pulau berjejer di sebelah kiri Singapura. Tak jauh dari sini, ada Fantasy Island dengan rumah-rumah mewah berjejer bak pagar betis yang memunggungi pulaunya. Didesain view menghadap ke laut lepas.
Pemandangan ini bisa dinikmati dengan duduk bersantai di Ombak Bar, KTM Resort, di kawasan wisata ini. Sebuah tempat yang tak kalah romantis dengan nuansa serba biru.
Mulai dari seragam pelayannya, hingga ke sofa-sofanya berwarna biru. Ombak Bar menjadi tempat pavorit di sini, pengunjung memenuhi seluruh sofa di setiap sore.
***
Batam memang menawarkan beragam tempat yang indah di tepi pantai. Berjarak hanya satu jam dengan feri dari Singapura, Batam adalah salah satu pilihan tempat berpelsir di Kepulauan Riau.
Pulau ini terkenal dengan lapangan makanan laut segar dan kehidupan malamnya.
Kesemarakan Batam juga lantaran seringnya diselenggarakan event yang unik. Misalnya Festival Otak-Otak. Pertama kali dilaksanakan pada September sudah diikuti 18 hotel dan depalan restoran.
Kamudian 115 orang dari 18 negara ikut serta dalam Nongsa Challenge ketiga di pulau ini, sebuah kompetisi bersepeda yang semakin populer.
Selain itu, ada juga sport tourism yang bertajuk Tour de Barelang 2017. Ini event tahunan yang diikuti sampai 500 pembalap sepeda.
Tahun depan akan dibuka museum modern pertamanya. Museum Kota Batam akan fokus pada sejarah kawasan ini, yang mencakup era Bukit Siguntang (abad ke 7) sampai sekarang.
Gedung seluas 1.700 meter persegi akan menampung lebih dari 100 item, dengan manuskrip kuno ditampilkan bersama display digital. Ini akan menjadi museum kelima Kepulauan Riau, tapi yang pertama menawarkan konsep digital yang lebih modern.
Batam, kini kembali naik daun. “Banyak orang yang berkunjung ke Batam,” kata kata Gavin Sanders, General Manager Radisson Golf & Convention Center Batam kepada straitstimes.cm.
“Batam memiliki citra kumuh tahun lalu,” kata Sanders. “Tapi sekarang semuanya telah berubah.”
***
JIKA sudah ke Batam, tentu tak akan lengkap rasanya jika tak menjenguk “Jembatan Barelang” yang telah menjadi ikon di sini.
Nama Barelang itu diambil dari singkatan pulau Batam, Rempang, dan Galang. Tiga pulau yang terpisah ini kini menjadi satu diikat oleh jembatan.
Bahkan sebetulnya bukan hanya 3 pulau, tetapi ada pulau lain yang menyatu dengan jembatan ini, yaitu Pulau Tonton, Pulau Nipah, dan Pulau Galang Baru. Hanya saja agar lebih mudah disebut “Jembatan Barelang.
Ada juga yang menamainya Jembatan “Jembatan Habibie”. Sebab, Presiden RI ke-3 BJ Habibie memang yang memprakarsai pembangunan jembatan itu.
Di tepi-tepi laut di dekat Jembatan Barelang banyak tempat-tempat kuliner, pastinya makanan di sini mengandalkan hasil laut. Di antaranya yang paling terkenal adalah “Gong-gong”, semacam siput laut.
Selesai berwisata di Batam dengan aneka keindahan alamnya, maka jangan khawatir soal penginapan. Di sini sangat banyak hotel dengan harga yang terjangkau.
Sebagai sarana transportasi juga sangat gampang. Di sini ada transportasi online yang siap mengantarkan ke Bandara Hang Nadim agar bisa terbang ke mana saja, atau ke Pelabuhan Batam Center jika ingin melanjutkan perjalanan ke Singapura. (Disadur dari ‘BeritaSatu.com’-BS/jr)