Kolombo, 25/1/18 (SOLUSSInews) – Presiden Joko Widodo dan Presiden Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka sepakat menjalin kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.
Kesepakatan itu, dicapai dalam pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka, Maithripala Sirisena di Presidential Secretariat, Kolombo, Sri Lanka, pada Rabu (24/1/18) waktu setempat.
Pada pertemuan itu, kedua pemimpin juga memberikan perhatian besar pada jalinan kerja sama pembangunan kapasitas dan Indo Pasifik.
“Salah satu solusinya adalah melalui pembentukan Free Trade Agreement (FTA). Dan, saya gembira karena penjajakan FTA telah dimulai,” kata Presiden Jokowi melalui pernyataan tertulis yang diterima ‘BeritaSatu.com’, Kamis (25/1).
Pada pertemuan itu, Presiden Jokowi secara khusus meminta negosiasi FTA dilakukan secara bertahap, yang diawali negosiasi trade in goods (TIGs), seperti dilakukan Indonesia dengan sejumlah negara lainnya.
“Saya menyambut baik kesepakatan untuk membentuk Kelompok Kerja Perdagangan dan Investasi,” katanya.
Kelompok Kerja (Pokja) Perdagangan dan Investasi bertugas untuk mengatasi berbagai hambatan perdagangan dan investasi serta secara paralel merundingkan perjanjian perdagangan.
Indonesia juga menyambut baik kerja sama Cross Regional Cumulation di sektor tembakau yang sudah berlaku sejak 2014 dan mengharapkan pengaturan yang sama dapat dilakukan untuk pabrik.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan kesiapan Indonesia berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Sri Lanka. Salah satu isi pembicaraan yang akan ditindaklanjuti adalah rencana PT Inka untuk mengekspor gerbong penumpang/barang ke Sri Lanka.
Sri Lanka merupakan salah satu negara yang menjadi prioritas Indonesia dalam kerja sama pembangunan kapasitas. Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengusulkan kerja sama di bidang penanganan bencana dan pendidikan.
“Sebagai sesama negara yang rentan bencana alam, kedua negara perlu memperkuat kerja sama untuk tingkatkan kesiapan dan kewaspadaan, dan pengelolaan dampak bencana,” kata Presiden Jokowi.
Sementara itu, di bidang kerja sama kawasan Samudera Hindia. Presiden Jokowi menyatakan, Indonesia dan Sri Lanka dapat berkontribusi positif mewujudkan Kawasan Samudera Hindia yang damai, stabil, dan sejahtera. Dikatakan, saatnya lingkar Samudera Hindia juga dikaitkan dengan Samudera Pasifik dan Indo-Pasifik.
“Kerja sama Indo-Pasifik ini harus dilakukan secara terbuka dan transparan, inklusif, dan menghormati hukum internasional. Kerja sama ini juga harus didasarkan rasa saling percaya (confidence building) dan habit of dialogue,” kata Presiden Jokowi.
Arsitektur kawasan juga akan lebih baik jika dibangun berdasarkan pendekatan building blocks.
“Di sinilah peran IORA dimana Indonesia dan Sri Lanka menjadi anggota, menjadi penting artinya,” kata Presiden Jokowi.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo di antaranya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Duta Besar Indonesia untuk Sri Lanka I Gusti Ngurah Ardiyasa, Kepala BNN Komjen Budi Waseso, dan Kepala BNPP (Basarnas) Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi.
Hubungan 66 tahun
Kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Widodo ke Kolombo menjadi kunjungan bersejarah yang menandai 66 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka.
“Ini adalah kunjungan Presiden Republik Indonesia yang pertama setelah 39 tahun. Dan, tahun ini juga kita memperingati 66 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Sri Lanka,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Menlu mengatakan, Presiden Jokowi telah mengadakan pertemuan empat mata dengan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena di Presidential Secretariat.
“Bapak Presiden telah menyelesaikan pertemuan dengan Presiden Sri Lanka, baik pertemuan dalam bentuk empat mata dan pertemuan pleno yang juga dihadiri Perdana Menteri Sri Lanka dan para anggota kabinet Sri Lanka,” kata Menlu.
Pada pertemuan itu, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah usulan, di antaranya, kerja sama di bidang perkeretaapian. Manajemen PT Inka (Persero) telah melakukan beberapa kali pertemuan teknis dengan mitranya di Sri Lanka.
“Mudah-mudahan kunjungan Bapak Presiden ini akan ada tindak lanjut yang konkret, yaitu ekspor gerbong, baik gerbong penumpang maupun gerbong barang dari PT Inka,” katanya.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan ketertarikan Indonesia berpartisipasi pada pembangunan infrastruktur di Sri Lanka, yang kini sedang dilakukan secara besar-besaran.
“BUMN Indonesia sudah melakukan kontak dengan beberapa mitranya di sini dan menunjukkan ketertarikannya. Bapak Presiden mendorong agar BUMN Indonesia juga diberikan peran berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Sri Lanka,” kata Menlu.
Disebutkan, terjalinnya kerja sama yang semakin banyak, diperlukan wadah konsultasi yang bersifatnya reguler. “Kedua kepala negara juga sepakat akan membentuk joint consultant meeting secara reguler yang akan diketuai menteri luar negeri kedua negara,” jelas Menlu.
Sementara itu, Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena berharap adanya peningkatan jumlah siswa Lemhannas asal Sri Lanka serta capacity building di bidang pendidikan dan pariwisata, seperti pemberdayaan guru dan pemandu wisata. “Bapak Presiden merespons positif permintaan-permintaan tersebut,” kata Menlu.
Usai pertemuan, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan tiga kerja sama yaitu penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di bidang Kerja Sama SAR untuk meningkatkan kemampuan aeronautical dan maritime Search and Rescue (SAR), kerja sama pendidikan tinggi melalui pengembangan kapasitas pengajar dan mahasiswa, pembentukan jejaring kerja sama riset antaruniversitas dan pusat penelitian, dan kerja sama pemberantasan pengedaran narkoba dan psikotropika yang difokuskan pada penegakan hukum dan pembangunan kapasitas.
Di sela kunjungan, juga dilakukan pertemuan bisnis antara Indonesia dan Sri Lanka serta penandatanganan MoU antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan Kadin Sri Lanka. Demikian ‘Investor Daily’. (S-ID/BS/jr)