Jakarta, 26/1/18 (SOLUSSInews) – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, mengatakan, industri nasional tengah memanfaatkan era ekonomi digital sebagai solusi dalam meningkatkan daya saing nasional. Terutama untuk mendorong pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
“Aktivitas industri konsisten memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional, di antaranya melalui peningkatan pada nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan penerimaan devisa dari ekspor,” kata Airlangga Hartarto alias AH.
Sektor industri juga berkontribusi signifikan dari pajak dan cukai. Untuk pengembangan manufaktur ke depan, Indonesia telah memiliki potensi unggul dalam upaya menghasilkan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten agar bisa menangkap peluang di era ekonomi digital saat ini.
Keunggulan yang dimaksud, ialah banyaknya perguruan tinggi serta lembaga pengetahuan dan teknologi yang dapat menjadi pool of talents atau wadah pencetak para SDM berbakat tersebut.
Techno park
Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah membuat techno park di beberapa kota, seperti Jakarta, Batam, Surabaya, dan Bali. Adapula yang berdampingan dengan universitas sehingga terintegrasi.
‘Techno park’ yang dibangun oleh pemerintah terbuka untuk semua disiplin ilmu. Tidak hanya yang bersifat teknik, tetapi meliputi juga bidang lain, termasuk seni dan desain.
“Jadi, mereka mendapatkan training dan kemudian bisa berinovasi untuk menambah jumlah wirausaha industri di dalam negeri,” tambahnya.
Pemerintah Indonesia juga tengah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak untuk bekerja sama menumbuhkan startup yang bisa tumbuh menjadi unicorn di Indonesia.
Airlangga mengatakan, ada program link and match untuk entrepreneur dengan startup.
Revolusi industri ke-4
Mengenai pengembangan inovasi di Indonesia dalam menghadapi ‘Industry 4.0’, Menperin memaparkan, sistem revolusi industri keempat ini telah berjalan di sejumlah manufaktur nasional skala besar seperti sektor otomotif serta makanan dan minuman.
“Untuk kelas industri kecil dan menengah (IKM), kami telah meluncurkan program e-Smart IKM,” ungkap AH yang juga Ketum DPP Partai Golkar, seperti dilansir ‘Investor Daily’. (S-ID/BS/jr)