Jakarta, 13/3/18 (SOLUSSInews) – Pemerintah melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merestui jika kebijakan pembatasan kendaraan melalui jalan tol yang saat ini diberlakukan di Gerbang Tol Bekasi Barat dan Bekasi Timur, juga diimplementasikan di gardu tol lainnya.
Saat ini, kebijakan yang telah di lakukan di Bekasi tersebut sudah terbukti memperlancar arus di jalan tol Jakarta-Cikampek.
Pengendara yang biasanya melaju dengan kecepatan 20 km/jam kini bisa melaju hingga 40-50 km/jam.
Oleh karena itu, pihaknya bersama beberapa pemangku kebijakan yang lain tengah merencanakankan penerapan kebijakan yang sama di jalan tol lainnya. Salah satunya jalan tol Jakarta-Tangerang.
Didukung publik
Sejumlah kalangan yang sering menggunakan jalur tol Jakarta-Tangerang menyambut positif hal ini. Apalagi jalur tol Jakarta – Tangerang memang sudah lebih dulu (sejak dulu) sering alami ‘crowded’.
“Di sini khan sudah lebih dulu banyak area industri dan kompleks hunian, sejak hadirnya kawasan Lippo Cikarang. Kepadatan terus meningkat dari tahun ke tahun, karenanya ini perlu (ada kebijakan ganjil-genap),” kata Oxin B, 47 tahun, seorang pengendara angkutan.
Ia menyambut hangat pemikiran Menteri BKS atas hal ini.
“Mungkin kebijakan yang sama bisa dilakukan di gerbang tol Tangerang yang ke arah barat. Paling mungkin di sana. Kalau Depok Bogor sepertinya tidak akan,” kata Budi Karya Sumadi alias BKS di DPR RI, Selasa (13/3/18).
Mengenai kebijakan ganjil genap di gerbang tol ini, dirinya mengaku ada pihak yang pro dan kontra. Meski begitu, dirinya menyikapi hal itu dengan santai.
Ia menuturkan, pentingnya dari kebijakan ganjil genap tersebut untuk meningkatkan pelayanan di jalan tol Jakarta-Cikampek. Terbukti usai diterapkan, jalan tol cukup lancar.
“Berkaitan dengan apa yang kita lakukan di Bekasi di mana ada pro kontra itu biasa. Tapi saya jelaskan, apa yang kita lakukan di Bekasi suatu perbaikan pola transportasi yang ada di Jakarta,” tambah BKS, seperti diberitakan ‘Liputan6.com’. (S-LD/jr)