Lippi Village, 30/3/18 (SOLUSSInews) – Aksi donor darah kembali digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pelita Harapan pada 26-28 Maret 2018 di Kampus UPH, kawasan Lippo Village, Gedung D lantai 5 di ruang 502 dan 503 dengan tema ‘There’s Hero Inside You’.
Kegiatan ini dimotivasi oleh pentingnya donor darah. Karena faktanya, satu donor darah dapat menyelematkan 1-3 jiwa.
Informasi yang diterima menyebutkan, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Pelita Harapan (BEM UPH) rutin mengadakan Blood Donation. Dalam setahun UPH menyumbangkan kurang lebih 1.000 kantong darah
Tidak hanya fakta tersebut, menurut Sylvi, mahasiswa Manajemen Usaha Wisata 2016 yang juga menjadi ketua acara Blood Donation kali ini, alasan lain dari BEM tetap mengadakan acara donor darah ini, karena mengetahui, berdasarkan standar organisasi kesehatan dunia (WHO), jumlah kebutuhan kantong darah di Indonesia masih defisit sekitar satu juta kantong darah.
Paling tidak, demikian Sylvia, gerakan sadar akan kebutuhan darah ini dapat dimulai dari kita sendiri dan kalangan terdekat, dalam hal ini UPH.
Aksi kedua
Disebutkan, kali ini merupakan Blood Donation kedua dan terakhir untuk tahun kepengurusan BEM 2017/2018, setelah sebelumnya pada November 2018 telah berlangsung yang pertama dengan mendapatkan hampir 500 kantong darah. Sedangkan Blood Donation kedua ini UPH berhasil mengumpulkan 511 kantong darah.
Baik Blood Donation November 2017 maupun kali ini, memiliki tema yang sama yaitu ‘There’s Hero Inside You’.
Maksud dari tema ini yaitu untuk semakin meyakinkan kalangan kampus UPH, untuk menjadi ‘pahlawan’ dan membantu sama tidak perlu tindakan sulit. Tapi cukup dari diri sendiri dengan mendonorkan darah, sebagai menjadi upaya yang mudah dan tidak membutuhkan waktu lama.
“Kami harap dengan terus menggalangkan Blood Donation di kampus maka setiap orang di sekitar kita semakin sadar akan pentingnya donor darah bagi diri sendiri, sesama, bahkan bagi lingkup yang lebih luas lagi. Untuk mendukung hal tersebut, maka BEM UPH menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Serang dengan menyediakan 14 tempat tidur,” jelas Sylvi.
Kontribusi berharga
Silvy menegaskan, ada keinginan untuk mendapatkan lebih dari 500 kantong, namun mengingat keterbatasan yang ada, hanya dapat mentargetkan sejumlah itu.
Meskipun demikian, BEM UPH optimis, kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dan manfaat yang berharga bagi banyak pihak.
Tidak hanya dari PMI, tapi BEM UPH juga menggandeng mahasiswa Faculty of Nursing (FON) dan Fakultas Kedokteran (FK) untuk membantu penyelenggaraan donor darah ini yaitu dengan membantu pengukuran tekanan darah peserta.
Sylvia berharap meskipun kali ini merupakan program donor darah terakhir dalam kepengurusan BEM 2017/2018 ini, ia ingin agar program ini terus ada.
Disebutnya, program ini menjadi program yang mampu meningkatkan kepedulian baik mahasiswa UPH maupun kalangan sivitas UPH lainnya untuk menjadi pahlawan bagi sesama dengan cara sederhana.
Testimoni mahasiswa
Sejumlah mahasiswa merespons positif aksi ini. Seperti diungkapkan Bunga, Fakultas Hukum 2016, dirinya cukup kaget mengetahui faktanya Indonesia masih kekurangan kantong darah.
“Saya melihat bahwa di UPH sendiri antusiasme mahasiswa donor darah cukup tinggi,” ujarnya.
Dan ini, menurutnya, membuktikan aksi donor darah memang masih perlu digalangkan. “Saya sendiri sudah dua kali mengikuti donor darah di UPH dan dua kali di PMI langsung. Program donor darah UPH ini bagi saya sangat bagus dan dapat membantu kita yang ingin mendonorkan darah tapi tidak tahu PMI terdekat,” katanya lagi.
Sementara Hizkia, Teknik Industri 2015, menilai, program donor darah UPH ini sangat baik, hanya sayang penyelenggaraannya masih sedikit, dalam satu tahun hanya ada dua kali.
“Mungkin akan lebih baik jika penyelenggaraannya dapat diperbanyak sehingga semakin bisa memfasilitasi kita yang memang ingin menjadi pendonor. Saya sendiri sudah 10 kali mendonorkan darah dan memang merasa donor darah penting dan sangat baik dilakukan. Saya senang UPH menjadi kampus yang dapat memfasilitasi kita yang ingin menolong sesama melalui donor darah,” demikian Hizkia, sebagaimana rilis dari Staf PR UPH. (S-r/MF/jr)