Jakarta, 2/4/18 (SOLUSSInews) – Praktisi properti Teddy Sanjaya mengatakan, dengan segera beroperasinya Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, bakal semakin menopang posisi kawasan industri Cikarang dan Kota Meikarta besutan Lippo Group sebagai teritori ekonomi strategis di koridor Jakarta-Bandung.
“Ini merupakan salah satu infrastruktur penting dalam menopang Cikarang dan Kota Meikarta, dan pantas jika kini Meikarta semakin banyak peminatnya, bukan cuma pemburu hunian berkelas, tetapi juga kalangan investor,” katanya kepada Tim ‘SOLUSSInews’ dan ‘BENDERRAnews’, di Jakarta, Senin (2/4/18).
Sebagaimana diberitakan berbagai media, Bandara Kertajati dipastikan segera beroperasi menyusul suksesnya penerbangan kalibrasi pada Kamis (29/3/18) lalu yang dilakukan Balai Kalibrasi Fasilitas Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara bekerja sama dengan AirNav Indonesia dan pengelola Bandara Internasional Jawa Barat.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemhub), Agus Santoso mengatakan, keberhasilan penerbangan tersebut menandakan sisi udara bandara sudah siap dioperasikan. Adapun target pengoperasian keseluruhan bandara pada pertengahan tahun ini.
“Penerbangan kalibrasi ini adalah penerbangan perdana di Bandara Kertajati. Penerbangan tersebut untuk memastikan kesiapan runway dan peralatan lain di sisi udara suatu bandara,” ujar Agus.
Kurangi kepadatan
Agus mengatakan, bandara ini akan melayani transportasi udara bagi sebagian masyarakat Jawa Barat dan Jawa Tengah guna mengurangi kepadatan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno Hatta, Banten.
Keberadaan bandara ini, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan sektor pariwisata di Jawa Barat. “Bandara ini juga akan digunakan sebagai bandara embarkasi haji wilayah Jawa Barat,” katanya lagi.
Sementara Teddy Sanjaya menilai, kehadiran Bandara Kertajati akan memberi alternatif lebih banyak kepada para pebisnis, termasuk kalangan ekspatriat di kawasan Meikarta, Cikarang, Bekasi dan sekitarnya.
“Selain ke Bandara Soekarno Hatta, juga ke Halim Perdanakusuma, lalu kini di Kertajati. Otomatis, tidak perlu lagi untuk berpadat-padat ria memburu pesawat ke Cengkareng misalnya. Cukup di Kertajati yang jaraknya relatif juga tak terlalu jauh dari Meikarta,” ujarnya.
Inisiatif Pemprov Jabar
Pendirian Bandara Kertajati pada awalnya merupakan inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan menyiapkan lahan, dan dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi runway oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemhub untuk membangun sisi udara seperti runway sepanjang 2.500 dan lebar 60 meter, apron dan taxiway dengan APBN.
Penerbangan Kalibrasi ini dilakukan dengan menggunakan pesawat jenis Beechcraft King Air B350- i registrasi PK-CAP dengan kapasitas enam penumpang. Penerbangan ini untuk Flight Commisioning Precision Approach Path Indicator (PAPI) dan Flight Validation Instrument Flight Procedure.
Sebagai Pilot in Command (PIC) pesawat adalah Capt. Sri Mulyanto dengan First officer Khairuna Fauzi, Flight Inspector I (PO) Dian Yusuf Aminudin, Flight Officer II (TO) Wahyu Wicaksono, Flight Mechanic Dennis Sagia, Asisten Fit Mechanic Ary Firmansyah dari Balai Kalibrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Pesawat lepas landas dari Bandara Husein Sastranegara Bandung dan landing di Bandara Kertajati pada pukul 08.21 WIB. Pesawat kemudian take off dari Bandara Kertajati pada pukul 10.25 WIB untuk pengecekan fasilitas pendaratan PAPI. Pengecekan selesai pada pukul 11.51 WIB dan pesawat mendarat.
Landing pertama tersebut merupakan serangkaian pengujian kalibrasi terhadap instumen alat navigasi. Hal ini dilakukan untuk mencari formulasi panduan pesawat saat melakukan penerbangan selanjutnya di Bandara Kertajati. Demikian ‘BeritaSatu.com’. (B-BS/jr)