Jakarta, 13/4/18 (SOLUSSInews) – Tumbuhnya ratusan tower apartemen modern di tengah-tengah hunian kota serbang lengkap seperti di Meikarta, Bekasi, juga di beberapa tempat lain di seputaran Jabodetabek, ternyata terus meningkatkan popularitas tempat tinggal tersebut.
Ya, popularitas apartemen terbukti meningkat terus dari tahun ke tahun.
Bahkan data suplai maupun permintaan pasar dari ‘Rumah.com’ mencatat adanya kenaikan untuk sektor apartemen. Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H1-2018 mencatat sebanyak 63 persen responden di Indonesia berniat membeli hunian dalam enam bulan ke depan, di mana 60 persen di antaranya tertarik terhadap apartemen.
Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H1-2018 yang diselenggarakan Rumah.com bersama Iembaga riset Intuit asal Singapura ini, menunjukkan, responden yang meminati apartemen jumlahnya naik tiga kali lipat jika dibandingkan survei dua tahun sebelumnya.
Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan, menyatakan, apartemen semakin diminati karena kepraktisannya. Lokasinya relatif lebih dekat dengan pusat kota, dilengkapi fasilitas komersial, dan punya akses transportasi umum yang baik. Meski demikian, apartemen belum dilihat sebagai opsi hunian permanen.
“Peminat apartemen kebanyakan adalah para lajang, yang menuntut kepraktisan dan kemudahan beraktivitas. Namun saat sudah menikah, apalagi berkeluarga, rumah tapak masih menjadi pilihan utama masyarakat,”ujarnya di Jakarta, belum lama berselang, seperti dilansir ‘Sindonews.com’.
Hasil survei
Optimisme dari para first time buyer hunian pun cukup tinggi. Sebanyak 31 persen dari responden calon yang berencana membeli hunian pertama dalam enam bulan ke depan, berminat terhadap apartemen. Sementara 23 persen mengaku tidak tertarik.
Sedangkan di kalangan investor, 47 persen responden investor mengaku berminat membeli properti apartemen dalam enam bulan ke depan. Sebanyak 21 persen menyatakan tidak tertarik.
Jika dilihat status pernikahannya, minat terhadap apartemen berasal dari pencari rumah yang berstatus lajang. Sebanyak 40 persen pencari rumah berstatus lajang mengaku berminat membeli apartemen, 22 persen tidak berminat, dan 38 persen di antaranya ragu-ragu.
Sedangkan mereka yang sudah menikah, baik sudah memiliki anak maupun belum, tidak tertarik membeli apartemen. Hanya 25 persen yang mengaku tertarik membeli apartemen, 38 persen ragu-ragu, 37 persen tidak tertarik.
Rumah.com Property Index juga mencatat peningkatan suplai apartemen secara nasional sebesar empat persen pada Q4 2017 dibandingkan Q3 2017. Secara tahunan, peningkatannya mencapai 28 persen.
Country Manager Rumah.com, Marine Novita, menjelaskan bahwa pengembang masih menahan diri pada awal 2017, namun melihat serapan yang tinggi pada semester pertama 2017, mereka meningkatkan suplai secara drastis di semester kedua.
Akurasi data tinggi
Data Rumah.com Property Index ini memiliki akurasi data yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
“Seiring waktu, konsumen mulai membuka diri terhadap apartemen, mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Ketertarikan terhadap apartemen terutama pada korelasi harga dengan kepraktisan. Konsumen masih bisa mendapatkan hunian dengan harga Rp300 jutaan di lokasi yang strategis di kota-kota satelit, serta dekat dengan beragam fasilitas umum,” kata Marine.
Mencari hunian bukanlah keputusan yang mudah diambil, namun Rumah.com menyediakan beragam fitur yang dapat membantu konsumen mengambil keputusan dengan lebih percaya diri. Salah satu fiturnya, Project Review, memberikan ulasan mendalam mengenai ratusan properti di berbagai tempat.
“Melalui Project Review, konsumen bisa mengetahui fasilitas yang ada di sekitar hunian, jarak menuju fasilitas-fasilitas umum, pintu tol, hingga stasiun KRL terdekat,” demikian Marine Novita. (S-SN/jr)