Lippo Village, 7/5/18 (SOLUSSInews) – Mewujudkan perdamaian dunia di tengah suasana seringnya ada konflik saat ini membutuhkan upaya bersama banyak pihak.
Nah, terkait itulah Program Studi Hubungan Internasional Universitas Pelita Harapan melakukan edukasi publik mengenai wawasan Global lewat Pameran dan Workshop, di mana dua aksi edukasi ini berhubungan dengan banyaknya isu-isu global yang marak terjadi di berbagai negara saat ini.
Karena itu, Universitas Pelita Harpan (UPH) berpartisipasi untuk mewujudkan perdamaian dunia dengan cara mengedukasi para siswa sejak dini.
Kegiatan tersebut berlangsung di MYC kompleks Kampus UPH, Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten, pada 27 April 2018, yang terdiri atas dua bagian. Yakni sesi pameran dan workshop.
Sebagaimana dirilis Staf PR UPH, dan diterima redaksi, Sabtu (5/5/18), dalam sesi pameran ada sebanyak 40 mahasiswa tingkat akhir Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI) UPH mengenalkan kepada para pengunjung karya-karya tugas akhir lewat berbagai display yang menarik.
Para mahasiswa tersebut terbagi menjadi beberapa grup yang masing-masing membawakan topik-topik khusus mengenai isu global di dunia, khususnya di Indonesia. Yaitu Interfaith Dialogue, Migrant Workers, LGBT, AEC, say no to terrorism, climate change, poverty eradication, money laundering, drug trafficking, dan renewable energy.
Sedangkan pada sesi kedua, yaitu workshop, para siswa mendapat sebuah permainan interaktif edukatif, dimana mereka dilatih untuk mengelola persoalan-persoalan biasanya ada, agar kelak tidak pecah menjadi konflik yang mengancam perdamaian. Masing-masing grup mendapat sebuah studi kasus kemudian di akhir sesi mereka diminta untuk memberikan solusi pada persoalan yang ada.
Konflik pendorong perubahan
Sementara itu, Dr Edwin Tambunan, SIP, MSi, menjelaskan, lokakarya (workshop) ini bertujuan tidak hanya mengajak peserta untuk sekedar tahu, namun untuk mengerti bagaimana caranya mengelola persoalan. Sehingga, kelak tidak pecah menjadi konflik yang membahayakan perdamaian dunia.
“Para siswa yang masih bersekolah merupakan calon pemimpin, baik di tingkat lokal, nasional, regional dan bahkan global. Jadi, apabila para siswa sejak dini dibekali wawasan kemajemukan dan perdamaian, mereka akan mampu mengelola perbedaan, mampu mengelola konflik lebih baik, menjadikan konflik itu bukan sebagai masalah, namun menjadi pendorong perubahan,” katanya.
Disebutkan, lokakarya ini berupaya menjadikan sebuah generasi pemimpin yang tidak hanya sadar akan konflik, namun tahu cara bagaimana mengatasi konflik itu. “Sekaligus bisa menggunakan konflik itu sebagai kekuatan untuk mendorong dunia menjadi dunia yang lebih damai,” tandas Edwin.
Sebab, menurutnya, kedamaian dapat tercapai tidak hanya dari golongan atau kelompok, atau posisi tertentu, namun melibatkan keseluruhan berbagai pihak dan harus dimulai dari diri sendiri.
Dari berbagai SMA
Selanjutnya, sesudah mendapat wawasan melalui pameran, sebanyak 52 siswa kelas 11 dari berbagai SMA, di antaranya dari SMAN 60, SMAN 82, UPHC, Sekolah Dian Harapan, SMA PSKD Depok, SMA Atisa, dan UPH College, dibagi menjadi dua untuk mengikuti workshop.
Disebutkan, workshop yang diadakan sangat beragam, dimana pada permainan pertama mereka diminta untuk melihat perbedaan-perbedaan yang ada pada masing-masing anggota grup. Sesudah itu, mereka akan dikelompokkan berdasarkan perbedaan yang ada.
Di workshop berikutnya, para peserta mendapat sebuah studi kasus, dimana mereka secara berpasangan berperan sebagai seseorang yang memiliki konflik internal di dalam sebuah pencapaian bersama.
Di sini mereka diminta untuk menghadirkan solusi yang dinilai paling ideal beserta alasan mendasarinya. Permasalahan pun cukup beragam, dari isu sederhana sampai kompleks yang melibatkan berbagai pihak.
Merespons kegiatan ini, Elyzabeth B Nasution sebagai Ketua Prodi berharap para siswa selain mendapat pembekalan mengenai berbagai isu global di dunia, menjadi semakin tertarik dan tertantang untuk mau lebih mendalami dan untuk menjadi lebih ahli di bidang tersebut. Salah satunya dengan cara terjun ke Prodi HI UPH. (S-TM/jr)