Jakarta, 15/5/18 (SOLUSSInews) – Pembangunan kota baru Meikarta di Cikarang, Jawa Barat, terus menunjukkan kemajuan pesat. Saat ini mulai dibangun 92 tower apartemen, dan ditargetkan serah terima kunci untuk 18 tower bisa dilakukan pada akhir Desember 2018 hingga Februari 2019.
“Sekarang 92 tower yang sudah dipersiapkan, sudah mulai pembangunan. Jadi semestinya antara Desember 2018 sampai Februari 2019 sebanyak 18 tower sudah serah terima, bukan lagi topping off. Tentu tidak gampang, tapi kami upayakan,” kata Chief Executive Officer (CEO) Lippo Group, James Riady, usai menjadi pembicara kunci pada acara diskusi “Indonesian Healthcare Market: Game Changers in a Developing Country” di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (8/5/18) pekan lalu.
James mengungkapkan, pembangunan kota baru tidaklah gampang, bisa memakan waktu 10 hingga 15 tahun. Dalam pembangunan kota baru, peluncuran dan penjualan paling mudah dilakukan, tetapi pembangunan adalah tahap yang paling sulit.
Meikarta tengah memasuki tahap sulit itu, yakni investasi untuk membangun infrastruktur, menggerakkan kontraktor, membangun gedung, dan lain-lain. Namun, James optimistis Meikarta akan terwujud seperti delapan kota baru lainnya yang dibangun Lippo.
“Apa yang kami janjikan akan kami bangun. Seperti delapan kota baru lainnya, kota ke-9 Meikarta juga akan terwujud,” katanya.
Bertumbuh melalui kemitraan
Soal perizinan pembangunan dan penyesuaian tata ruang atas proyek Meikarta, menurut James, tidak menghalangi pembangunan kota baru seluas 5.400 hektare tersebut. Lahan proyek Meikarta merupakan ekspansi dari Lippo Cikarang.
James juga menyatakan keprihatinannya atas sejumlah isu yang mencuat belakangan ini terkait proyek Meikarta dan Lippo Group. Di antaranya isu Lippo menjual seluruh saham Meikarta kepada pihak asing.
James menegaskan, dalam menjalankan bisnisnya Lippo memiliki visi, pengembangan pembangunan tidak mungkin dilakukan sendiri, sehingga semuanya bertumbuh melalui kemitraan termasuk atas proyek Meikarta. Sejak awal, kepemilikan saham Lippo di Meikarta hanya 50 persen.
“Kami memiliki banyak partner. Meikarta juga sejak awal bukan 100% saham Lippo. Demikian pula OVO (aplikasi keuangan mobile), dari awal memang tidak 100%. Sejak awal melalui kemitraan,” kata James Riady, seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’. (S-BS/jr)