Jakarta, 25/5/18 (SOLUSSInews) – Kesiapan pihak PT Matahari Department Store Tbk menyambut lonjakan penjualan saat perayaan Ramadan dan Lebaran, ternyata berbuah manis.
Emiten berkode saham LPPF di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini memang jauh-jauh hari telah memperkuat suplai serta inovasi produk untuk menggenjot penjualan.
Sebagaimana dikemukakan Clarissa Joesoep, Chief Financial Officer (CFO) Matahari Department Store, penjualan sepanjang bulan Ramadan dan Lebaran berkontribusi besar terhadap pendapatan.
“Kami persiapkan (stok) barang itu benar, sejak akhir Maret sudah mulai, build up merchandise di gerai-gerai kami,” ujarnya kepada ‘Kontan.co.id’, belum lama berselang
Penambahan stok produk di setiap gerai LPPF tidak bisa disamaratakan. Clarissa menghitung, kontribusi penjualan selama Ramadan dan Lebaran dapat menyumbang hingga 30persen terhadap pendapatan.
Melihat besarnya ceruk pasar tersebut, tidak heran bila peritel yang mengoperasikan Hypermart ini mempersiapkan secara matang.
Pembaruan produk
Selain fokus pada penjualan di saat Ramadan dan Lebaran, LPPF juga aktif melakukan pembaruan produk-produk yang dijual. Tidak hanya sebatas fesyen, aksesori dan make up, LPPF berniat masuk ke segmen home decoration.
Richard Gibson, Vice Presiden Director dan Chief Executive Officer (CEO)Matahari Department Store menyampaikan, bila tidak ada aral melintang uji coba penjualan produk home decoration akan mulai dilakukan pada pertengahan tahun ini. “Mungkin percobaan hanya empat gerai, tidak hanya di Jakarta,” ujar Richard.
Sebagai tahap awal, target penjualan produk home decoration ini belum terlalu tinggi. Namun, ke depan sektor usaha ini diharapkan memiliki prospek cerah sehingga dapat memberi kontribusi yang tinggi terhadap pendapatan perusahaan ini.
Richard menambahkan, penjualan produk home decoration tersebut bukan satu-satunya inovasi produk yang akan dilakukan LPPF. “Tahun 2018 ini kami melakukan inovasi untuk merchandise dan di pertengahan tahun ini akan ada produk home assortment yang berkualitas bagus dan sangat kompetitif,” ungkap Richard.
Bisnis masih positif
Matahari Department Store masih memandang prospek bisnis tahun ini positif. LPPF menargetkan pertumbuhan same store sales growth (SSSG) di angka empat hingga enam persen. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu yang turun 1,2 persen. “Harapannya pertumbuhan topline dan bottomline bisa lebih baik,” ujar Clarissa.
Salah satu upaya untuk meningkatkan SSSG itu adalah menjalin kerjasama dengan Disney untuk menjual produk-produk eksklusif di gerai-gerai milik LPPF. Selain itu, perusahaan tersebut juga menggandeng desainer lokal untuk mempercantik produk yang akan dipasarkan.
Untuk mendukung rencana ekspansi bisnis tahun ini, Matahari mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) antara Rp400 miliar hingga Rp500 miliar. Jumlah ini meningkat sekitar 23 persen dibandingkan realisasi belanja modal tahun lalu yang hanya Rp323 miliar.
Clarissa merinci, sebanyak 25 hingga 30 persen dari total belanja modal yang dianggarkan tahun ini digunakan untuk investasi pembangunan gerai baru. “Target gerai baru kami satu – dua gerai di luar Jawa dan tiga-empatgerai di Jawa. Itu dari Capex 2018 sekitar 25–30 persen untuk alokasi membuka gerai baru,” ujar Clarissa Joesoep. (S-KN/jr)