Lippo Village, 31/5/18 (SOLUSSInews) – Merasa pemberitaan oleh sejumlah media ‘online’ kurang tepat, bahkan ada yang tidak imbang, karena belum diklarifikasi, pihak Universitas Pelita Harapan pun melayangkan keterangan sebenarnya tentang adanya mahasiswa mereka keracunan makanan.
Dalam klarifikasinya, pihak Universitas Pelita Harapan (UPH) menyayangkan sejumlah pemberitaan dari beberapa situs berita tersebut yang tanpa konfirmasi, dimana isinya mengungkapkan adanya ratusan mahasiswa keracunan makanan, sehingga harus dilarikan serta dirawat intensif di rumahsakit.
Kepada ‘SOLUSSInews’, Rossemince Hutapea, Pimpinan PR UPH, mengatakan, jumlah maupun siapa yang keracunan juga banyak keliru dalam pemberitaan.
“Saya mau klarifikasi, jumlah korban tercatat sekitar 64 orang, bukan ratusan. Di antaranya 59 yang dievakuasi ke Rumah Sakit Siloam Lippo Village, sisanya cukup dirawat di klinik UPH. Dan setelah mengalami perawatan, sebagian besar dinyatakan boleh pulang, hanya 13 yang masih rawat inap,” katanya di Kampus UPH Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten.
Bukan wisudawan
Ros lalu menceriterakan kronologis kejadiannya. Yakni, pada hari Kamis (31/5/18) ini, UPH benar mengadakan wisuda untuk 306 lulusan Program Pendididikan Guru.
“Acara tersebut melibatkan mahasiswa TC (Pendidikan Guru) sebagai pengisi acara dan LO. Para mahasiswa itu yang harus bertugas tersebut, mesti standby pagi-pagi benar. Karena itu, mereka sudah sarapan pada pukul 06.30 WIB,” ungkapnya.
Nah, sesudah makan sarapan nasi goreng telur yang disiapkan vendor, ternyata sekitar pukul 10.00 beberapa mahasiswa mengalami gejala mual-mual, muntah serta pusing. Akibatnya mereka kemudian lemas dan dibawa ke klinik UPH,” lanjutnya.
Tidak lama kemudian, demikian Ros, berjatuhan korban lainnya, jumlahnya sekitar 60 mahasiswa. “Klinik UPH dengan sigap memberikan pengobatan dan UPH juga segera mendatangkan tim medis RS Siloam,” katanya lagi.
Dinyatakan pulih
Sesudah melihat banyaknya korban, evakuasi segera dilakukan ke RS Siloam Lippo Village, Karawaci, untuk pemulihan para korban.
“Selanjutnya, pada pukul 16.00 WIB, para mahasiswa dinyatakan sudah boleh kembali dan hanya 13 yang masih harus dirawat inap untuk pemulihan lebih lanjut,” ujarnya.
Lalu kepada pihak vendor, sudah dipanggil dan diminta klarifikasi.
“Sementara sample makanan sedang dalam pemeriksaan di Laboratorium Mikrobiologi di kampus UPH untuk pemeriksaan dan hasilnya akan dilaporkan 1×24 jam. Pihak UPH juga terus memantau kondisi mahasiswa yang dirawat,” katanya meyakinkan.
Sebagai tambahan informasi, lanjut Ros, makanan yang dikonsumsi ialah sarapan buat mahasiswa pengisi acara dan yang bertugas di wisuda. “Jadi bukan konsumsi untuk acara wisudawan seperti yang dilansir beberapa media,” tegasnya.
Dikomplain Purnawirawan Polri
Secara terpisah, beberapa purnawirawan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyayangkan sekaligus mengkomplian adanya pihak mengatasnamakan ‘mediapurnapolri.net’.
“Setahu kami, ada media para purnawirawan Polri, tapi pengelonya antara lain mantan Kepala Div Humas Mabes Polri, Irjenpol Pur Edward Aritonang,” kata mereka.
Karena itu, mereka berharap, agar nama para purnawirawan Polri jangan dibawa-bawa. “Apalagi jika dipakai jadi nama media dan memberitakan berita-berita yang tidak imbang, belum diklarifikasi, alias tidak mengacu pada ‘cover both side’ sebagai syarat berita jurnalistik kita,” ujar mereka, salah satunya Brigjen Pol Pur Wenny Sondakh. (S-r/RH/jr)