Saint Petersburg, 15/7/18 (SOLUSSInews) – Performa Timnas Belgia terbilang bagus. Wajar jika mereka menganggap sangat sukses di Piala Dunia 2018 setelah merebut peringkat ketiga. Tapi, The Red Devils sadar harus lekas menatap tantangan berikutnya.
Belgia memenangi perebutan tempat ketiga melawan Inggris di Saint Petersburg Stadium, Saint Petersburg, Sabtu (14/7/18). Mereka menang 2-0 berkat gol-gol Thomas Meunier dan Eden Hazard.
Finis ketiga di Piala Dunia 2018 merupakan prestasi terbaik dalam sejarah sepakbola Belgia. Hasil ini melampaui pencapaian mereka di Piala Dunia 1986 saat finis di peringkat keempat.
Pelatih Belgia, Roberto Martinez, menyebut para pemainnya sangat layak mengukir prestasi bersejarah ini. Martinez juga menganggap timnya sukses di Rusia.
“Kami menciptakan tonggak sejarah yang nyata dan inilah yang pantas didapatkan oleh para pemain,” ujar Martinez di Reuters, seperti dilansir ‘Detik.com’.
“Kami sebenarnya ingin jadi juara. Tentu saja, ketika Anda mengalahkan Brasil dan lolos ke semifinal, fokusnya adalah berusaha menjuarai Piala Dunia. Tapi, kami juga harus realistis dan ketika Anda melihat kembali turnamen, para pemain ini sudah mengukir sejarah di Belgia, dan itulah yang penting,” tuturnya.
“Generasi 1986 di Meksiko selalu merupakan sebuah inspirasi dan menetapkan sebuah visi sepakbola di Belgia, dan sekarang para pemain ini sudah melampaui itu, dan itu bersejarah. Butuh 32 tahun untuk berada di posisi ini dan itu sangat memuaskan,” kata pelatih asal Spanyol itu.
Sesudah merebut medali perunggu di Piala Dunia 2018, Belgia akan menghadapi tantangan berikutnya berupa babak kualifikasi Piala Eropa 2020.“Ini adalah petualangan yang sangat sukses. Tapi, dalam sepakbola Anda harus melihat ke depan dan berusaha untuk meningkat pada kesempatan berikutnya,” ujar Martinez.
Video Belgia juara 3
(Reuters/DC)
Sementara itu, Harry Kane kembali mandul saat Inggris ditekuk Belgia 2-0 dalam playoff Piala Dunia 2018. Ini berimbas pada melempemnya barisan serang Timnas I ggris.
Meski begitu, Kane dibela oleh manajer Inggris Gareth Southgate.
Pada pertandingan perebutan tempat ketiga di Saint-Petersburg, Sabtu (14/7/18) malam WIB, Kane diturunkan sebagai starter. Selama 90 menit beraksi, striker Inggris itu melepaskan dua tembakan yang semuanya off target.
The Three Lions akhirnya mesti merelakan medali perunggu jatuh ke tangan Belgia usai dibobol gol-gol Thomas Meunier dan Eden Hazard di masing-masing babak.
Bagi Kane, pertandingan ini menandai puasa golnya di Piala Dunia telah berjalan di tiga pertandingan terakhir Inggris. Terakhir kali striker berusia 24 tahun itu mencatatkan namanya di papan skor saat mencetak gol dari titik putih saat Inggris mengalahkan Kolombia lewat adu penalti di babak 16 besar.Selepas itu, Kane melempem saat Inggris mengatasi Swedia 2-0 (perempatfinal) dan gagal menyelamatkan timnya dari kekalahan di tangan Kroasia 1-2 di semifinal.
“Hari ini adalah pertandingan ketujuh dalam periode waktu yang singkat, dan kami memiliki tuntutan fisik yang luar biasa tinggi dan tuntutan emosional pada tim yang paling kurang berpengalaman di turnamen,” ucap Southgate di Sky Sports, sebagaimana ‘Detik.com’ melansir.
“Salah untuk menghakimi pemain manapun di pertandingan hari ini, apakah level energi mereka rendah. Saya pikir dia (Kane) sudah mengkapteni tim dengan sangat baik, dia sudah memimpin kultur yang coba kami ciptakan.”
Meski begitu, Kane di ambang meraih gelar topskorer Piala Dunia 2018. Kane mengoleksi enam gol, unggul jauh dari pesaing-pesaingnya Romelu Lukaku (4), Kylian Mbappe, Antoine Griezmann (3). (S-DC/jr)