Jakarta, 19/7/18 (SOLUSSInews) – Mike Wiluan, 42 tahun, kembali ke tanah air setelah 20 tahun tinggal di Inggris.
Pria berdarah Indonesia ini kembali untuk memberikan warna baru di industri film di Indonesia, dengan mendirikan Infinite Framework Studio (IFS), yang telah banyak melahirkan film animasi berkelas internasional.
Untuk mengendalikan kegiatan roda bisnisnya, Mike juga aktif berkarya sebagai produser eksekutif dari beberapa serial televisi, dan juga menyutradarai film Buffalo Boys yang menggabungkan unsur western dan kebudayaan lokal.
Hebatnya, film ini mampu bersaing di dua festival film, Fantasia International Film Festival, di Kanada, dan New York Film Festival, Amerika Serikat (AS).
“Satu hal yang harus dipercaya jika ingin memulai hal baru, yaitu jangan takut untuk tampil berbeda. Jangan terus berfikir negatif, karena Anda tidak akan paham betul, bagaimana kelanjutannya kalau tidak dicoba. Ini yang paling terpenting, terlebih berada di industri kreatif yang selalu berkembang,” ungkap Mike usai jumpa pers film Buffalo Boys, di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (18/7/18), seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’.
Tampilkan wajah Indonesia
Berkat film tersebut pun, Mike menampakkan bagaimana wajah Indonesia ke mata dunia. Melalui para pemain yang profesional, alam yang bisa menjadi lokasi syuting yang indah, etos kerja, serta kekayaan kebudayaan yang Indonesia miliki.
“Membuat film tidak sekedar untuk go international semata. Tapi, juga mendorong agar lebih banyak film Indonesia yang lebih beragam. Produksi itu, dan bawa ke luar negeri, tunjukkan bahwa Indonesia ini memiliki potensi yang tak kalah bagus,” ungkapnya.
Mike pun membocorkan rahasia, bagaimana cara agar film lokal bisa bersanding di pasar internasional. “Coba ambil cerita yang unik dengan kualitas dialog dan konsep yang baik. Boleh memasukkan unsur budaya, asal jangan sampai mendominasi agar bisa diterima di luar negeri. Gunakan bahasa universal, dan sentuh emosinya,” demikian Mike Wiluan. (S-BS/jr)