Jakarta, 30/8/18 (SOLUSSInews) – Pemerintah RI melalui Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengajak pihak Grab agar memindahkan headquarters atau kantor pusat mereka dari Singapura ke Indonesia. Pasalnya Indonesia merupakan pasar terbesar bagi Grab, hingga mengantarkan Grab menjadi salah satu startup asal Singapura yang bertatus unicorn.
“Pasar Indonesia merupakan kontributor utama bagi Grab. Makanya saya mengajak, kenapa tidak memindahkan headquarters-nya ke Indonesia saja, jadi startup unicorn-nya Indonesia. Driver-nya kan banyak di sini, investasi besar di sini, lalu mengakuisisi Kudo dan OVO juga,” kata Rudiantara, di acara peluncuran Grab Ventures, di Jakarta, Rabu (29/8/18) kemarin.
Rudiantara mengatakan, Pemerintah Indonesia nantinya juga tidak akan mempersulit proses perpindahan headquarters Grab ke Indonesia, misalnya dari sisi pengurusan pajak.
“Betul nanti akan ada permasalahan misalnya pajak atau insentif, tapi semua itu bisa dibicarakan kepada pemerintah. Pemerintah sangat terbuka kok, ini bisa didiskusikan,” tuturnya.
Direspons sebagai undangan
Sementara itu, Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menanggapi ajakan Menkominfo tersebut sebagai sebuah undangan.
Ia juga tak menampik kalau Indonesia merupakan pasar yang penting dan terbesar bagi Grab. “Ajakan Bapak Rudiantara ini kami terima sebagai undangan,” kata Ridzki singkat.
Di kawasan Asia Tenggara, saat ini sudah ada tujuh startup berstatus unicorn yaitu gelar yang diberikan pada suatu startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari US$1 miliar.
Dari jumlah tersebut, empat startup unicorn berada di Indonesia yakni Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.
Tiga lainnya ialah Sea Ltd dan Grab asal Singapura, serta Revolution Precrafted dari Filipina. Demikian ‘BeritaSatu.com’. (S-BS/jr)