Tianjin, 24/9/18 (SOLUSSInews) – Ajakan ‘perang dagang’ oleh Amerika Serikat, tak bikin Republik Rakyat Tiongkok gentar. Bahkan sebaliknya, direspons dengan gigih, sehingga membuat ‘perang dingin’ AS-RRT kian sengit, sekaligus berimbas pada bergejolaknya ekonomi global.
Sementara itu, investasi dari perusahaan Tiongkok ke luar negeri telah menjadi topik hangat di ‘Summer Davos 2018’ yang sedang berlangsung. Hal itu lantaran para peserta pada pertemuan tahunan ingin mengetahui lebih banyak tentang preferensi dan prinsip investor Tiongkok.
Mengutip Xinhua, Sabtu (22/9/18) seperti dilansir ‘MetroTVnews’, menurut proyeksi terbaru dari Forum Ekonomi Dunia, investasi oleh perusahaan yang didukung Pemerintah Tiongkok dan sektor swasta akan mencapai USD2,5 triliun dalam 10 tahun mendatang. Angka itu cukup tinggi dan negara-negara di dunia tengah mempelajari karakteristik tersebut.
Statistik resmi Tiongkok menunjukkan, investor Tiongkok telah membuat USD65,27 miliar dari investasi langsung non-keuangan keluar di hampir 4.000 perusahaan di luar negeri di 152 negara dan wilayah dari Januari hingga Juli 2018. Ini menandai peningkatan 14,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Bisnis di 174 negara
Pada 2017, investor Tiongkok menghabiskan total USD120 miliar pada 6.236 bisnis dari 174 negara dan wilayah, turun sebanyak 29,4 persen dari tahun sebelumnya, di tengah upaya pemerintah untuk mengekang investasi tidak rasional di luar negeri.
Karena tampaknya ada potensi besar untuk melepaskan dan memuncaknya tantangan yang harus dihadapi, perbedaan drastis antara prediksi dan kenyataan telah memicu rasa ingin tahu peserta dalam diskusi panel bertema ‘China Outbound Investment: A New Playbook?’.
Sebelumnya, ekonomi Tiongkok mulai menunjukkan tanda-tanda baru pelemahan usai data menunjukkan laju investasi melambat ke rekor terendah, sementara belanja ritel dan produksi industri tetap stabil. Beijing menghadapi tindakan penyeimbangan yang rumit karena bertujuan mengalihkan penggerak pertumbuhannya dari investasi dan ekspor ke konsumsi pribadi.
Sementara di sisi lain, Tiongkok sedang berjuang melawan segunung utang. Sengketa perdagangan kian meluas dengan tujuan ekspor utama Amerika Serikat telah tertekan dan mengirim pasar saham domestik jatuh ke posisi terendah yang tidak terlihat sejak keruntuhan di 2016. (S-MT/jr)