Los Angeles, 24/9/18 (SOLUSSInews): Kali ini film berjudul House With a Clock in Its Walls berhasil merajai box office pekan lalu dengan pendapatan US$26,8 juta (Rp395,3 miliar) pada minggu pertama penayangan di 3.592 bioskop kawasan Amarika Utara.
Suara Pembaruan melansir, menghabiskan biaya produksi US$42 juta (Rp619,5 miliar), The House with a Clock in Its Walls merupakan karya pertama sutradara Eli Roth yang menyajikan film bergenre horor fantasi untuk keluarga. Pasalnya, Eli Roth memang terkenal sebagai sutradara spesialis film horror untuk dewasa, seperti Hostel, The Green Inferno, dan Knock Knock, yang laku di pasaran.
Sedangkan untuk filmnya kali ini, Eli Roth mengadaptasi genre horror gothic yang ditulis John Bellairs pada 1973 dengan judul sama. Dari novel tersebut, alur ceritanya dikembangkan oleh Eric Kripke, selaku penulis skenario untuk pengadaptasian novel ke dalam film.
Dari beberapa review yang telah ditulis para kritikus, film berdurasi 109 menit ini mendapat banyak pujian. Dalam situs aggregator Rotten Tomatoes, film ini mendapatkan 68 tomat segar atau tanggapan positif dari 124 kritikus. Selain itu, situs Cinemascore juga memberikan nilai yang cukup baik, yaitu B+.
“Hiburan yang sangat menarik untuk film PG (Parental Guidance) dari seorang maestro Eli Roth. The House with a Clock in Its Walls adalah film yang sangat cocok untuk keluarga, mampu mencampurkan usur humor dan horor jadi satu kesatuan yang utuh dan menyenangkan,” ungkap kritikus yang dikutip dari situs Rotten Tomatoes.
Posisi selanjutnya
Di posisi kedua box office ialah film A Simple Favor yang berhasil mendapatkan US$10,4 juta (Rp153,4 miliar) di minggu lalu. Sesudah dua pekan penayangan, film yang digarap Paul Feig ini berhasil mengumpulkan US$32 juta (Rp427 miliar).
Posisi ketiga ternyata ditempati film horor yang sempat ramai diperbincangkan beberapa waktu lalu. Apa lagi kalau bukan The Nun. Film ini berhasil mendapatkan US$10,2 juta (Rp150,4 miliar), dengan penurunan pendapatan sekitar 43,8 persen dari minggu sebelumnya.
Meski pendapatan dan posisi semakin menurun, The Nun dengan biaya produksi sebesar US$22 juta (Rp324,5 miliar) ini, sudah bisa membawa keuntungan kotor mencapai US$100,8 juta (Rp1,4 triliun) di kawasan Amerika Utara saja.
Sementara film House With a Clock in Its Walls dimulai ketika Lewis Barnavelt (diperankan Owen Vaccaro) yang baru saja menjadi yatim piatu pindah ke kota New Zebedee, Michigan untuk tinggal bersama paman misteriusnya, Jonathan Barnavelt (Jack Black). Jonathan ternyata seorang ksatria sihir yang biasa-biasa saja. Sementara tetangga sebelah dan teman baiknya, Florence Zimmermann (Cate Blanchett) adalah penyihir yang jauh lebih kuat.
Rumah Jonathan sebelumnya dimiliki Isaac (Kyle McLachlan) dan Selenna Izard (Renee Elise Goldsberry), pasangan menyeramkan yang telah mendedikasikan hidupnya untuk ilmu hitam dan berencana mengakhiri dunia. Sebelum mati, Isaac membangun jam eponim yang dia sembunyikan di suatu tempat di dalam dinding rumah, di mana ia terus-menerus masih berusaha menarik dunia ke dalam penyelarasan magis, yang memungkinkan dia menghancurkan dunia.
Zaman berganti, suatu saat pada malam Halloween, seorang anak bernama Lewis bermain dengan Tarby (Sunny Suljic). Mereka berdua membaca buku mantra, dan tanpa sadar mantra tersebut dapat membangkitkan hal-hal yang tidak terduga. (S-SP/BS/jr)
Berikut 10 daftar lengkap film box office:
1. The House with a Clock in Its Walls – US$42 juta
2. A Simple Favor – US$10,4 juta
3. The Nun – US$10,2 juta
4. The Predator (2018) – US$8,7 juta
5. Crazy Rich Asians – US$6,5 juta
6. White Boy Rick – US$5 juta
7. Pappermint – US$3,7 juta
8. Fahrenheit – US$3,1 juta
9. The Meg – US$2,3 juta
10. Searching – US$2,1 juta