Palu, 5/10/18 (SOLUSSInews) – Ini kisah mengharukan dari Izrael, bocah uang kehilangan ibundanya karena bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Dengsn lugu, Izrael anak yang ganteng hidung mancung ini, mengutarakan perasaan hatinya ketika bercakap denhan Presiden Jokowi.
“Tadi mama ku sudah mati, jadi sa te (saya tidak) boleh nangis, saya harus berani, mamaku so (sudah) ‘di atas sekali’,” ujar Izrael, yang keluarganya menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, 28 September lalu.
Kalimat bocah polos yang mengharukan itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial, Kamis (4/10/18) kemarin.
Video itu dibuat sesaat setelah Izrael bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengunjungi lokasi bencana gempa bumi disertai tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu (3/10/18) lalu.
“Jadi naik pesawat te (tidak) bisa lagi ‘liat’ mama, mama sudah di atas gunung sekali. Baru anginnya pe keras sekali jo,” lanjut Izrael dalam video itu dengan dialeg khas Palu (dialek yang banyak terpengaruh nuansa Manadò, Red).
Mama so di Sorga
Sambil meminum air mineral kemasan, Izrael dengan lugu menjawab setiap pertanyaan tentang percakapannya dengan Presiden Jokowi.
“Mama so ada di sorga, tapi sa tidak boleh menangis, sa harus berani,” tutur Izrael, seperti dilansir Suara Pembaruan.
Terlihat goresan luka yang masih segar di bagian dagu kanan Izrael, akibat benturan ketika ia berusaha menyelamatkan diri dari guncangan gempa dahsyat yang menimpa daerahnya.
Bocah ini merupakan salah satu dari ribuan korban gempa di Palu, Sigi, dan Donggala, yang terjadi Jumat (28/9/18) lalu. Saat Presiden Jokowi berkunjung ke lokasi gempa, Izrael mendapat kesempatan bertemu dengannya.
Izrael terlihat berdialog di pintu mobil yang digunakan Jokowi, sesaat sebelum meninggalkan titik lokasi gempa yang dikunjungi di Palu.
Di foto-foto yang berada di media sosial, terlihat Izrael yang mengenakan kaus garis-garis warna biru dirangkul oleh Jokowi. Keduanya pun larut dalam percakapan yang mengharukan.
Sang bocah yang belum mengerti semua saat menceritakan kepada Jokowi bagaimana ia telah ditinggal pergi oleh ibunya, sementara ayahnya masih dirawat di rumah sakit.
Terdengar suara Izrael begitu tegar dalam video itu. “Kalau saya nangis, mamaku nangis juga,” katanya.
Kendati Izrael sendiri sesungguhnya belum mengerti apa yang sedang terjadi dalam hidupnya, namun ia kelihatan sangat tabah. Jokowi pun mengelus kepala bocah itu dan memintanya tetap belajar.
“Jadi, apa lagi yang disampaikan Pak Presiden?” terdengar suara dalam video yang dibuat Biro Pers Sekretariat Presiden (Setpres) itu.
Lagi dalam dialek khas Palu, Izrael menjawab: “Sa harus belajar, baru membaca, mamaku senang sekali, mama suka sekali,” katanya.
Jokowi sendiri bercerita tentang bocah itu ditemuinya ketika tengah berada di lokasi gempa di Palu.
“Bocah kecil pemberani ini saya temui di lokasi pengungsian di kota Palu. Ibunya meninggal, ayahnya dirawat karena luka. Ia juga terluka,” tulis Jokowi di Twitternya (@jokowi), Kamis (4/10/18) kemarin.
Presiden Jokowi sudah dua kali mengunjungi lokasi bencana di Palu, Sigi, dan Donggala, sejak bencana tersebut. Kunjungan pertama, Minggu (30/9/18) dan kunjungan kedua Rabu (3/10/18).
Presiden melihat langsung kerusakan sangat parah di ketiga wilayah itu, yang disebut-sebut lebih parah dari gempa yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Seusai meninjau titik-titik kerusakan, sebagaimana biasa presiden menemui warga dan pengungsi untuk berdialog dengan mereka. (S-SP/BS/jr — foto ilustrasi istimewa/dari berbagai sumber)