Jakarta, 8/10/18 (SOLUSSInews) – Belakangan ini, semakin banyak dan marak saja beredar berita-berita palsu atau hoax di media sosial. Apalagi yang berkaitan dengan Pilpres.
Yah, hoax dan informasi ‘abal-abal’ (yang rata-rata palsu dan memfitnah, Red) serta sering mengumbar kebohongan tersebut, harus diakui masih banyak berseliweran di media online dan media sosial (Medsos) seperti Facebook, Instagram, maupun Twitter.
Celakanya, sebagian masyarakat menyakini berita tersebut sebagai sebuah kebenaran. Bahkan tidak sedikit yang kemudian membagikannya (‘share’) ke pengguna lain.
Nah, untuk mengurangi penyebaran berita palsu ini, Facebook telah menggunakan teknologi, tim peninjauan konten, serta melakukan berbagai rangkaian program edukasi seputar literasi berita.
Berikut ini beberapa tip dari Facebook yang bisa dipraktekkan untuk mengidentifikasi berita palsu yang beredar di media online dan media sosial, sebagaimana dilansir ‘BeritaSatu.com’:
1. Bersikaplah skeptis terhadap judul
Cerita berita palsu seringkali memiliki judul bombastis dengan huruf kapital dengan tanda seru. Jika judulnya kelihatannya mengejutkan dan tidak dapat dipercaya, kemungkinannya memang begitu.
2. Perhatikan baik-baik URL-nya
URL palsu atau yang dibuat mirip aslinya bisa jadi tanda peringatan adanya berita palsu. Banyak situs berita palsu berpura-pura sebagai sumber berita autentik dengan sedikit mengubah alamat URL. Anda dapat membuka situs tersebut dan membandingkan alamat URL-nya dengan sumber terpercaya.
3. Selidiki sumbernya
Pastikan berita tersebut ditulis oleh sumber yang dipercaya memiliki reputasi keakuratan yang baik. Jika berita tersebut berasal dari organisasi yang tidak dikenal, baca bagian “Tentang” di situs mereka untuk mempelajari selengkapnya.
4. Perhatikan format yang tidak biasa
Banyak situs berita palsu yang salah eja atau punya tata letak yang canggung. Bacalah dengan seksama untuk melihat tanda-tanda ini.
5. Cek fotonya
Kabar berita palsu sering berisi gambar atau video yang dimanipulasi. Terkadang foto tersebut memang asli, tetapi konteksnya berbeda. Anda dapat menelusuri foto atau gambar
tersebut untuk mencari tahu asalnya.
6. Periksa tanggalnya
Kabar berita palsu mungkin berisi linimasa yang tidak masuk akal, atau tanggal peristiwa yang sudah diubah.
7. Periksa buktinya
Periksalah sumber informasi penulis untuk menginformasi keakuratannya. Kurangnya bukti atau ketergantungan terhadap ahli-ahli yang tidak disebutkan namanya dapat mengindikasikan kabar berita palsu.
8. Lihat laporan lainnya
Jika tidak ada sumber berita lainnya yang melaporkan berita yang sama, hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa berita tersebut palsu. Jika berita tersebut dilaporkan oleh beberapa sumber yang Anda percayai, maka kemungkinan berita tersebut benar.
9. Apakah berita tersebut hanya lelucon?
Terkadang kabar berita palsu sulit dibedakan dengan humor atau sindiran. Cek apakah sumbernya memang biasa menampilkan parodi, dan apakah perincian cerita dan nadanya
menunjukkan bahwa berita tersebut hanya sekedar lelucon.
10. Beberapa berita dipalsukan dengan sengaja
Pikirkan secara kritis berita yang Anda baca, dan hanya bagikan berita yang Anda ketahui dapat dipercaya. (S-BS/jr — foto ilustrasi istimewa)