Jakarta, 12/10/18 (SOLUSSInews) – Capres Prabowo Subianto mengeluarkan sejumlah pernyataan yang dinilai berbasis data atau fakta ‘out of date’ alias kadaluwarsa.
Dilaporkan, pidatonya di acara Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia (LDII), Kamis (11/10/18) kemarin, dikritisi oleh Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lukman Edy.
Setidaknya ada tujuh poin yang disampaikan Lukman Edy. Namun Wakil Direktur Saksi Tim Kampanya Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, ini menilai, Prabowo terlihat kembali grasa-grusu soal substansi yang disampaikannya.
Apalagi ada kata-kata yang baru sebatas slogan. Sementara Jokowi sudah membuktikannya dalam kebijakan pembangunan negara, dimana diimplementasikan secara masif melalui program-program nyata di lapangan. Bukti sudah ada, tidak slogan lagi.
“Saya menangkap kesan Prabowo benar-benar tidak diberikan informasi yang valid tentang kondisi bangsa kita hari ini, sehingga yang beliau sampaikan out of date,” kata Lukman Edy, di Rumah Cemara, Menteng, Kamis (11/10/18).
Kata dia, seharusnya Tim Prabowo-Sandi, terutama tim ekonominya, memberikan narasi yang benar. Sebab bila tidak, apa yang disampaikan Prabowo bisa dianggap hoax ekonomi, karena tidak didukung oleh fakta dan data.
Tujuh kelemahan
Pertama, kata Lukman Edy, Prabowo menyebut elite pemerintahan tidak peduli dengan bangsa dan negara, lebih mencari keuntungan untuk pihak dan keluarganya,
“Siapa yang mencari keuntungan untuk keluarganya. Kalau menuduh Pak Jokowi memperkaya keluarganya sendiri, siapa yang dituding itu? Anak-anak Pak Jokowi? Pak Jokowi selama empat tahun menjadi Presiden, keluarganya tidak terlibat sama sekali, beda dengan rezim-rezim sebelumnya. Anak dan keponakan Jokowi tidak ada yang jadi politisi, tidak ada yang jadi pejabat negara dan tidak ada yang menjadi konglomerat,” beber Lukman Edy.
Kedua, Prabowo menyebut bangsa ini tambah miskin. Lukman Edy mempertanyakan data Prabowo sehingga membuat kesimpulan demikian. Sebab data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa di era Jokowi, angka kemiskinan berhasil diturunkan ke satu digit, di bawah 10 persen.
Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia juga membaik dari 0,684 di 2014 menjadi 0,708 di 2017. Indeks semua provinsi di Indonesia juga naik, dimana yang tertinggi di Papua, Papua Barat, dan Gorontalo.
Ketiga, lanjut Lukman, Prabowo menyebut bangsa Indonesia tambah tidak baik. Pertanyaannya, indikator apa yang dipakai Prabowo untuk menyebut Indonesia bertambah baik atau buruk.
Lukman Edy lalu menunjukkan data bahwa Indonesia diprediksi masuk ke jajaran empat negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada 2050. “Indonesia bukan negara yang terancam bangkrut seperti yang selalu didengungkan oleh Prabowo,” kata Lukman Edy.
Keempat, Prabowo menyebut mengalir keluarnya kekayaan nasional alias dikuasai asing. Menurut Lukman Edy, informasi inipun tidak benar. Posisi Indonesia berkenaan dengan penguasaan asing jauh lebih baik dibanding negara-negara se-Asia Tenggara lainnya. Belum lagi regulasi selama empat tahun ini, kelihatan betul keberpihakan Pemerintahan Jokowi terhadap kekuatan bangsa sendiri.
“Yang paling fenomenal adalah kembalinya ke Ibu Pertiwi tambang emas terbesar di Papua dan blok minyak terbesar di Rokan Riau,” kata Lukman.
Kelima, Prabowo menyebut bangsa ini menjadi kacung dari bangsa asing. Kata Politikus PKB itu, isi ini adalah isu lama yang sudah terbantahkan, Kata dia, Indonesia memiliki peraturan yang memproteksi tenaga kerja dalam negeri.
Keenam, Prabowo menyebut ‘kita kehilangan tanah air kita’.
“Tanah Air mana yang hilang ? Timur Leste bukan zaman Jokowi, Aceh dan Papua aman-aman saja, dan empat tahun terakhir ini hampir tidak ada gejolak di daerah tersebut. Bahkan diplomasi Indonesia di luar negeri utk mempertahankan batas-batas NKRI sangat progresif,” ulasnya seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’.
Ketujuh, Prabowo mengeluarkan slogan ‘make Indonesia great again’. Kata Lukman Edy, Prabowo baru dalam tahapan membuat slogan. Sementara Jokowi sudah melakukannya lewat program pembangunan nasional yang masif.
“Prabowo baru slogan sementara Pak Jokowi sudah melakukannya,” tandas Lukman Edy. (S-BS/jr)