Jakarta, 25/10/18 (Jakarta) –
Aplikasi transportasi online terbesar di Asia Tenggara, Grab, kembali mendukung gelaran lifestyle terkemuka ibukota, berkolaborasi bersama Brightspot Market 2018. Lewat kampanyenya, Grab Gusto, Grab menjadi mitra resmi transportasi atau official ride buddy untuk festival budaya modern ini.
Sebagai official mobile platform partner, Grab memang ingin ikut dorong talenta lokal melalui Brightspot yang sudah memasuki penyelenggaraan ke-9 sebagai salah satu festival kreativitas modern di Jakarta.
“Partisipasi Grab di Brightspot untuk kedua kalinya sebagai official mobile platform partner ini merupakan perpanjangan dari DNA brand kami sebagai penghubung, di mana Grab ingin mendekatkan penggunanya dengan hal-hal yang berarti dalam hidupnya,” kata Marketing Director Grab Indonesia, Mediko Azwar, di Jakarta, Selasa (23/10/18) seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’.
Dukung usaha lokal
Untuk mengakomodasi kebutuhan berbelanja kaum milenial, Brightspot Market kembali digelar dengan dukungan teknologi digital. Acara yang akan digelar di Pacific Place Mall, Jakarta Pusat, 25-28 Oktober 2018 dan menempati wilayah seluas 5.000 meter persegi itu menargetkan 50 ribu pengunjung.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini acara yang telah menginjak tahun ke-9 itu dibuat dengan skala yang lebih besar dengan memanfaatkan teknologi digital. Konsep demikian secara dirancang untuk dapat meraup target yang lebih banyak, baik dari segi penjual maupun pembeli.
Misalnya saja, untuk dapat masuk ke lokasi acara, Anda juga tak perlu antre seperti beberapa acara terdahulu. Akan ada kode QR yang dapat digunakan untuk penanda masuk dan keluarnya pengunjung. Hal ini dilakukan guna menghindari panjangnya antrean dan ketidaknyamanan pengunjung.
Semua yang berkaitan dengan acara juga akan disatukan dalam aplikasi khusus yang memudahkan pengunjung, mulai dari daftar vendor, peta area, hingga jadwal acara hiburan yang akan digelar. Brightspot juga bekerja sama dengan Grab, sebagai penyedia jasa transportasi daring bagi para pengunjung.
Konsep acaranya juga dijanjikan lebih meriah. Wilayah acara nantinya akan terbagi menjadi tiga area utama, yakni area busana, makanan dan minuman, serta seni, musik, dan budaya.
Sebagian besar vendor yang dihadirkan merupakan pebisnis lokal, mulai dari yang memiliki nama besar hingga mereka yang baru memulai usahanya. Sebut saja Argyle & Oxford, Mannequin Plastic, Bago Jakarta, Suwar Suwir, dan banyak lagi.
“Tujuh puluh – delapan puluh persen tenant Brightspot adalah tenant lokal. Kalaupun ada yang dari luar, dipilih yang punya spirit sama dengan Brightspot,” ungkap Anton Wirjono, salah satu pendiri perhelatan yang digelar sejak 2009 ini kepada Beritagar.id di Pacific Place Mall, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
Brightspot Market memang mendukung para pebisnis lokal dan turut ingin andil dalam kemajuannya. Efek yang diharapkannya ini, seperti diungkapkan Anton, terjadi pada dua vendor yang selalu diingatnya, Cotton Ink yang bergerak di bidang busana dan Eatlah dari kuliner.
Dua jenama besutan lokal tersebut merupakan dua dari 25 vendor terkurasi yang setia dari awal Brightspot berdiri, hingga memiliki nama sebesar sekarang.
Anton juga berharap kesuksesan yang sama dapat terus terjadi terhadap label-label dalam negeri lainnya. Terutama karena menurutnya, Brightspot merupakan satu dari sedikit pasar yang mempertemukan para pedagang daring dengan konsumennya.
“Brightspot itu merupakan versi offline dari hidup orang Indonesia yang online banget saat ini,” lanjutnya.
Harapan ini juga yang mendorong Anton untuk membuat acara bertema “Imaginarium”. Menurutnya, tema yang berarti imajinasi ini penting bagi pola bisnis. Sebab, dari imajinasilah lahir kreativitas yang dapat menghasilkan inovasi yang penting bagi perputaran roda bisnis. Ia pun menyebut imajinasi adalah akar dari segala usaha kreatif.
Banyaknya pengunjung juga jadi target yang cukup diperhatikan oleh Anton. Isu soal sepinya bazar terkait turunnya daya beli dan kepercayaan masyarakat, tampaknya tak jadi soal yang dipusingkan.
Buktinya, tahun lalu, bazar yang diprakarsai oleh Anton Wirjono dan Leonard Theosabrata yang memasang target pengunjung sebanyak 40 ribu orang berhasil terpenuhi, bahkan surplus 20 ribu pengunjung.
Acaranya sendiri digelar di PIK Avenue, Jakarta Utara, menempati area seluas 4.500 meter persegi dan diisi oleh 150 pedagang.
Tahun ini, Anton Wirjono menaikkan targetnya. Acara yang akan digelar di lantai 1 dan 3 Pacific Place Mall, Jakarta Pusat, 25-28 Oktober 2018 dan menempati wilayah seluas 5.000 meter persegi itu punya target 50 ribu pengunjung dengan rentang usia 18 hingga 35 tahun. (S-BS/BT/jr)