Jakarta, 10/12/18 (SOLUSSInews) – Konsumen mega-proyek Meikarta tetap meyakini dan optimistis, perkejaan penyelesaian unit-unit hunian di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tetap akan tuntas sesuai skedul.
“Kami sudah melihat bukti di lapangan, proyeknya tetap jalan, dan berdiri di atas lahan-lahan yang memang syarat perizinannya sudah oke. Walau memang menurut manajemen, ada areal tertentu sedang dalam proses penuntasan perizinannya,” ujar Rori Putra Perdana, salah seorang konsumen yang telah membeli unit hunian di Meikarta, sejak Januari 2018 lalu.
Hampir senada dengannya, Maryanti, seorang milenia di bagian Selatan Kota Jakarta, mengungkapkan, dia dkk tidak menemukan masalah dengan mencuatnya dugaan kasus suap perizinan proyek Meikarta.
“Mungkin itu di areal lain. Tetapi di areal di mana kami membeli unit hunian, tetap jalan kok,” ungkapnya lagi.
Ya, meski proyek Meikarta saat ini tersandung kasus, namun kepercayaan konsumen terhadap keberlanjutan pembangunan Meikarta tetap tinggi.
Konsumen rata-rata yakin kasus yang sedang bergulir tersebut tidak akan mengganggu keberlanjutan pembangunan Meikarta.
“Saya enggak mau terpengaruh dengan isu yang berkembang di luaran. Saya yakin pembangunan Meikarta akan jalan terus dan selesai tepat waktu sesuai yang dijanjikan,” ujar Putra di Jakarta, beberapa pekan silam, seperti dilansir JawaPos.com.
Pasti bertanggungjawab
Dia mengaku proses hukumnya di KPK akibat dugaan kasus suapnya, silahkan jalan terus. Hanya saja, lanjutnya, untuk pembangunan harus tetap berlanjut juga. Karena proyek yang tengah dikerjakan itu banyak positifnya untuk masyarakat sekitar.
“Jujur ketika tahun baru kemarin, masyarakat sekitar ikut merasakan, dampak adanya Meikarta,” kata Putra lagi.
Dia menambahkan, kepercayaannya atas keberlanjutan proyek Meikarta bukan tanpa alasan.
Pasalnya, PT Mahkota Sentosa Utama (PT MSU) selaku pengembang Meikarta merupakan anak perusahaan secara tidak langsung dari sebuah konsorsium besar yang telah lama berkecimpung di bisnis properti di Indonesia. Sehingga pasti akan bertanggung jawab terhadap konsumen.
“Ini kan perusahaan besar yang sudah puluhan tahun malang melintang di bisnis properti dan memiliki reputasi bagus. Apalagi usahanya bukan hanya di sektor properti tapi juga di sektor-sektor yang lain. Logikanya nggak mungkin kan mereka akan mengorbankan reputasi mereka dan merugikan konsumen,” jelasnya meyakinkan.
Maryanti juga senada dengan menyatakan, dia dkk selalu mengikuti secara ‘real time’ progres pembangunan proyek Meikarta lewat live streaming. “Ada kok aktivitasnya. Simak saja live streaming-nya,” ujar Maryanti.
Dia dkk mengaku membeli unit di Meikarta karena melihat prospeknya yang menjanjikan.
Apalagi saat ini, hunian di kawasan Jabodetabek semakin padat dan harganya semakin tidak masuk akal sehingga Meikarta menjadi alternatif yang menggiurkan.
Selain harganya terjangkau, Meikarta juga diproyeksikan menjadi kota yang nyaman ditinggali dengan segala fasilitas yang telah disediakan oleh pengembang.
“Kalau proyeknya sudah jadi semua, sepertinya akan lebih nyaman tinggal di Meikarta ketimbang di Jakarta. Ditambah lagi ini bisa jadi investasi karena harga properti akan naik terus ke depannya. Apalagi Meikarta berada di lokasi yang sangat strategis,” tegas Putra.
Kepercayaan bukan tanpa alasan. Saat ini pembangunan di Meikarta terus dikerjakan meskipun proses hukum sedang berjalan. Per 1 September 2018 lalu, Meikarta telah melakukan serah terima hunian sebanyak 863 unit kepada konsumen.
Pihak Meikarta menegaskan mereka akan terus melanjutkan serah terima dalam beberapa tahap. Dan pada 2019, Meikarta kembali akan melakukan serah terima unit tahap kedua. Akselerasi pembangunan terus berlanjut dan dilakukan siang dan malam hingga mencakup 100 tower. (S-JP/jr — foto ilustrasi istimewa)