Jakarta, 11/12/18 (SOLUSSInews) – OVO, platform pembayaran digital, rewards, dan layanan finansial terbesar di Indonesia, menargetkan, OVO QR Code bisa menjangkau 100 ribu usaha kecil dan menengah hingga akhir 2018.
Sekarang, layanan ini telah tersedia dan dapat diakses melalui aplikasi OVO dan Grab untuk sekitar 9.000 UKM di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui perluasan jangkauan QR Code, OVO akan menjadi satu-satunya platform pembayaran di Indonesia yang telah diterima pada semua jenis bisnis, dari mal besar hingga gerai tradisional kecil, dimana sebelumnya belum pernah tersentuh pembayaran nontunai.
President Director OVO Adrian Suherman mengatakan, belum ada yang dapat membawa warung kelontong serta usaha kecil dan menengah (UKM) ke dalam pembayaran nontunai. Sebagai platform pembayaran dengan penerimaan terluas di Indonesia, OVO pun dinilai berada pada posisi terbaik untuk melakukan perubahan tersebut.
“Dengan QR Code OVO, bahkan warung kelontong yang tidak terjangkau pembayaran menggunakan mesin EDC dapat memanfaatkan teknologi dan menerima pembayaran nontunai. OVO dan Grab yang tersedia di 60 juta unit ponsel membuka kesempatan besar bagi UKM untuk menumbuhkan bisnisnya. Tak ada platform pembayaran lain yang dapat memberikan kesempatan ini,” kata Adrian, dalam keterangannya, belum lama berselang, seperti dilansir Investor Daily.
Disebutnya, hingga akhir 2017, terdapat hampir 60 juta UKM di Indonesia yang menyumbang terhadap lebih dari 60 persen produk domestik bruto (PDB) negara.
Namun, masih kurang dari delapan persen dari total UKM tersebut yang telah menggunakan teknologi untuk memasarkan produknya.
Dengan perluasan jangkauan QR Code, lanjutnya, OVO membuat teknologi pembayaran yang murah dan tersedia di seluruh kota-kota di Indonesia, antara lain di Jakarta, Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang.
Ekspansi ke Surabaya
Akhir November lalu, OVO mengumumkan dua kerja sama strategis dengan Polrestabes Surabaya dan Universitas Katolik (Unika) Widya Mandala Surabaya, Jawa Timur.
Langkah tersebut dilakukan guna meningkatkan transaksi pembayaran digital sebagai dukungan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan oleh pemerintah. Kemitraan ini juga turut membantu sosialisasi dan adopsi transaksi digital untuk pembayaran yang lebih mudah dan aman di Surabaya.
Direktur OVO, Johny Widodo mengatakan, mulai awal November 2018, Polrestabes Surabaya telah menghadirkan kemudahan membayar Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) melalui metode pembayaran elektronik yang didukung oleh OVO di outlet yang telah ditunjuk.
Sementara itu, Fakultas Bisnis Unika Widya Mandala juga menggandeng OVO sebagai metode pembayaran berbagai transaksi di lingkungan kampusnya, seperti untuk pembelian buku/modul kuliah, kantin, koperasi, bazar mahasiswa, hingga pembayaran wisuda. (S-ID/jr)