Jakarta, 24/1/19 (SOLUSSInews) – Kini telah memasuki tahun ke-8 sudah Lippo Group menggelontorkan dana rata-rata senilai Rp1,5 miliar kepada dunia pendidikan tinggi.
“Lippo Group memberikan bantuan dana pendidikan sebagai bagian program tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) Lippo bagi pertumbuhan dunia pendidikan tinggi di Indonesia,” ungkap Presiden Lippo Group, Theo L Sambuaga.
Penyerahan bantuan itu dilakukan secara simbolis pada hari Selasa (22/1/19) lalu, disaksikan Founder Lippo Group, Mochtar Riady dan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, di Gedung Dikti, Jakarta.
“Program Bantuan bagi Mahasiswa Berprestasi Lippo (BMBL) ini diberikan kepada 10 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang diterima langsung oleh Rektor/Pimpinan PTN terkait,” tambah Theo.
Adapun ke 10 PTN tersebut, yakni: Universitas Samudra, Kota Langsa, Aceh. Politeknik Negeri Indramayu, Jawa Barat. Universitas Tidar Magelang, Jawa Tengah. Politeknik Negeri Madura Sampang, Jawa Timur. Politeknik Negeri Tanah Laut, Kalimantan Selatan. PPNP Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan. Politeknik Negeri Bali, Denpasar Bali. Politeknik Pertanian Negeri Kupang, NTT. Politeknik Perikanan Negeri Tual, Maluku. ISBI Tanah Papua, Jayapura, Papua.
Kontribusi dunia usaha
Menristekdikti memberikan apresiasi kepada Lippo yang selama ini secara nyata dengan konsisten senantiasa berkontribusi membangun dunia pendidikan, riset, dan teknologi.
Disebutnya, kepedulian ini merupakan wujud dari semangat dan prinsip gotong royong didalam upaya bersama masyarakat dan sektor usaha dalam menjawab tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia.
“Bayangkan jika kita memiliki 50 sampai 100 dunia usaha yang memiliki kepedulian seperti Lippo Group, maka masalah partisipasi siswa kurang mampu yang ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi dapat kita selesaikan bersama,” ujar Menristekdikti.
Tingkat partisipasi aktif ini juga menjadi perhatian khusus Kemenristekdikti. “Angka partisipasi kasar siswa kita yang melanjutkan ke pendidikan tinggal masih 34 persen. Sementara di Korea Selatan sudah penuh (100 persen) dalam arti semua penduduk di sana sudah mengenyam pendidikan tinggi,” ujar Menristekdikti.
Wujud komitmen Lippo
Mochtar Riyadi juga mengharapkan seluruh dunia usaha Indonesia bisa secara khusus dapat memberikan perhatian kepada pendidikan tinggi Indonesia.
Pemajuan bangsa lewat peningkatan SDM Pendiri Kelompok Usaha Lippo, Mochtar Riady menyampaikan, “Bantuan dana pendidikan merupakan wujud komitmen Lippo terhadap pengembangan sumber daya manusia Indonesia dalam segala aspek kehidupan.”
Ia melanjutkan, “Kami meyakini bahwa sumber daya manusia Indonesia handal akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kemajuan bangsa secara umum.”
“Apalagi dewasa ini semakin kompleks tantangan yang dihadapi bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui upaya pembangunan yang memerlukan anak muda yang penuh komimen dan berkompetensi,” ujar Mochtar Riady, seperti dilansir Kompas.com.
Kontribusi UPH
Selain bantuan dana pendidikan, Mochtar Riady juga menyampaikan Universitas Pelita Harapan (UPH), bagian dari Lippo Group, membuka diri bagi Kemenristekdikti maupun universitas lain dalam kerjasama pembelajaran jarak jauh.
“Di luar bantuan (dana pendidikan) ini, UPH membuka kesempatan sebesar-besarnya bila Kemenristekdikti maupun universitas yang lain ingin melakukan kerjasama dalam program Distance Learning (pendidikan jarak jauh) yang dimiliki UPH,” tambahnya.
Kerjasama untuk pemajuan dunia pendidikan di Indonesia seperti ini juga dilakukan pihak Lippo Group di jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan menengah.
Di antaranya lewat program Sekolah Lentera Harapan (SLH) di berbagai pelosok dan pulau terpencil.
Kontribusi pengusaha
Ketua Penyelenggara Program Bantuan bagi Mahasiswa Berprestasi Lippo,Theo L Sambuaga, menambahkan, program BMBL telah dimulai sejak tahun 2011 ini diberikan kepada mahasiswa berprestasi khususnya yang berasal dari latar belakang keluarga kurang mampu secara ekonomis.
Jumlah bantuan yang diberikan sebesar Rp150 juta setiap tahun untuk setiap PTN. Sedangkan kriteria mahasiswa penerima BMBL dan jumlah bantuannya akan diserahkan kepada pimpinan PTN masing-masing karena dianggap mereka paling memahami prestasi mahasiswanya.
“Dengan penyerahan BMBL hari ini, maka belasan ribu mahasiswa di 80 PTN di seluruh Indonesia yang sudah menerima bantuan untuk tujuan memperkuat motivasi dan meningkatkan prestasi mahasiswa sebagai bagian dari upaya besar membangun pendidikan nasional,” tegas Theo L Sambuaga.
“Pemerataan pendidikan dapat menjadi lebih baik bila dunia usaha melalui program CSR dapat berpartisipasi untuk mencerdaskan bangsa. Ini akan menjadi kontribusi positif dari pengusaha untuk membantu anak Indonesia dari Aceh sampai Papua,” demikian Menristekdikti di akhir acara. (S-KC/jr)