Cikarang, 3/2/19 (SOLUSSInews) – Ditilik dari fakta dinamikanya, Pemerintah memang terus melakukan pembangunan masif infrastruktur di koridor Timur Jakarta.
Kenapa demikian? Hal itu tak lepas dari posisi strategis koridor timur Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional.
Salah satu keterlibatan aktif itu dilakukan Lippo Group melalui pembangunan kota baru, yaitu Meikarta, di Cikarang, Jawa Barat. Harapannya, Meikarta akan semakin melengkapi pembangunan infrastruktur masif koridor timur Jakarta untuk memperkuat posisi koridor ini di kancah nasional.
Wajar memang Lippo mencanangkan itu. “Karena mereka sudah berkiprah selama 67 tahun membangun kawasan pemukiman kota di dalam bahkan di luar negeri. Untuk itu Lippo melalui konsorsium yang dibentuk mendukung kebijakan itu dengan terlibat aktif mengembangkan koridor tersebut lewat Meikarta,” ujar praktisi bisnis properti, Teddy Sanjaya, belum lama berselang kepada Tim SOLUSSInews dan BENDERRAnews.
Lebih dari itu, Meikarta juga diproyeksikan mendongkrak nilai tambah bagi koridor timur Jakarta, yang pada akhirnya menjadi daya tarik bagi kehadiran investasi asing. Demikian dilansir KompasProperti.
Incar Cikarang
Sementara itu, pengamat properti Anton Sitorus mengatakan, ada dua jenis konsumen yang mengincar Cikarang. Yang pertama ialah pengguna alias end user. Para pengguna ini bekerja di kawasan industri.
Yang kedua ialah investor. Mereka mengincar bisnis persewaan properti untuk daerah industri. Asal tahu saja, Cikarang memiliki dua kawasan pengembangan, yakni hunian dan industri.
Kawasan industri di Cikarang, tambah Anton, sudah mempunyai pasar potensinya, baik karyawan lokal maupun pekerja asing.
“Kebutuhan sewa unit hunian di kawasan lebih tinggi, demikian juga dengan pertumbuhan harga sewanya,” kata Anton.
Dilengkapi enam infrastruktur
Lantaran itulah, Cikarang ujung-ujungnya menjadi kawasan potensial hunian bagi para pekerja sekaligus kawasan yang bernilai ekonomis. Untuk mewujudkan lebih cepat hal itu, saat ini pemerintah membangun enam infrastruktur penting.
Berturut-turut adalah Patimban Deep Seaport yang nantinya akan membantu aktivitas ekspor dan impor di daerah tersebut. Lantaran merupakan pelabuhan dalam, kapal besar dapat langsung merapat dan tak lagi perlu melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
Kedua, Kertajati International Airport. Keberadaan Kertajati ini tentu akan memudahkan lantaran pilihan bandara di kawasan tersebut menjadi lebih banyak.
Yang ketiga adalah kereta api cepat Jakarta-Bekasi-Cikarang-Bandung. Moda transportasi ini akan membuat lama perjalanan Jakarta Bandung hanya 39 menit.
Adapun keempat dan kelima ialah Light Rail Transport ( LRT) Cawang-Bekasi Timur-Cikarang dan Automated People Mover (Monorail).
Infrastruktur keenam ialah Jakarta Cikampek Elevated Highway. Keenam infrastruktur tersebut diperkirakan akan selesai dibangun dua hingga tiga tahun mendatang.
Turut sediakan akses
Ketua MPR Zulkifli Hasan ketika meninjau kawasan ini menilai, Lippo Group sesungguhnya turut membuka dan menyediakan sejumlah akses jalan yang semakin memudahkan transportasi bagi publik dan masyarakat sekitar.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu berharap, masyarakat tidak mudah terhasut isu miring terkait pembangunan proyek tersebut.
Terlebih, menurutnya, bila masyarakat belum melihat langsung lokasi dan kondisi Meikarta.
“Kita patut memberi apresiasi pada Meikarta. Saya telah keliling Indonesia, dan Meikarta ini termasuk memiliki konsep modern namun tetap memperhatikan kelestarian lingkungan,” kata Zulkifli Hasan, saat itu, sebagaimana dilansir KompasProperti. (S-KP/jr — goto ilustrasi istimewa)