Jakarta, 28/2/19 (SOLUSSInews) – Saat ini seluruh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan diminta untuk mensosialisasikan program tiga kartu Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo alias Jokowi.
Seluruh anggota, mulai dari para calon anggota legislatif (Caleg), termasuk kepala dan wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan (PDI-P) sepatutnya menjelaskan kelebihan program kartu tersebut ke rakyat.
Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto mengatakan, tiga kartu yang ditawarkan Jokowi, merupakan bentuk tanggung jawab negara dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Rakyat perlu tahu tiga kartu ini. Pendidikan (dari SD) hingga kuliah, kesehatan, kesejahteraan ibu-ibu rumah tangga, stabilitas harga pangan melalui kartu Sembako, hingga pekerjaan yang layak, dijamin oleh Jokowi. Negara benar-benar hadir,” tegas Hasto.
Hal itu disampaikan Hasto dalam keterangan yang diterima BeritaSatu.com, Rabu (27/2/19).
Diketahui, saat memberikan pidato kebangsaan di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Minggu (24/2/19) lalu, Jokowi mengungkapkan Kartu Sembako, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, dan Kartu Pra Kerja.
Ketiganya merupakan lanjutan dari program KIP serta Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang sedang dijalankan pemerintahan Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Buah dari ‘blusukan’
Disebut Hasto, kemunculan tiga kartu itu, buah dari kunjungan Jokowi ke tengah rakyat selama ini.
“Blusukan Pak Jokowi menjadi jembatan terbaik bagi hadirnya program kerakyatan. Dengan demikian seluruh kartu program unggulan tersebut hasil dari dambaan rakyat yang dijawab dengan baik oleh Presiden Jokowi,” ujarnya.
Hasto yang juga Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin menyatakan, tiga kartu sakti dari Jokowi sangat berbeda dengan “program” yang ditawarkan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi). Hasto menilai, Prabowo-Sandi lebih mengedepankan satu “kartu mati”, yaitu retorika belaka.
“Selain bernuansa retorik, dan tidak mengakar, karena minimnya pengalaman di pemerintahan, program Prabowo – Sandi juga tidak terlepas dari tim kampanyenya,” ujar Hasto.
Hasto juga menyebut, “Sosok seperti Amien Rais, Fadli Zon, Neno Warisman, Sudirman Said, Tommy Suharto, Ratna Sarumpaet dan lainnya yang merupakan die hard Prabowo, praktis tidak memiliki pengalaman sekomplit Jokowi. Terlebih susunan dan komposisi tim kampanye Prabowo yang sebagian besar dari kalangan elit kekuasaan.” (S-BS/jr)