Bogor, 15/3/19 (SOLUSSInews) – Berbicara di depan warga Paguyuban “Dharma Wulan” mengenai infeksi saluran kemih pada usia senior, slesialis urologi RS Siloam Hospitals Bogor, dokter Juhadi Sunaryo, SpU, menjelaskan, dengan iklim tropis di Indonesia, masyarakat yang tinggal di daerah ini lebih rentan terkena batu ginjal.
“Sebab mereka lebih mudah terkena dehidrasi,” katanya lagi dalam acara edukasi penyakit prostat dan batu ginjal, di RS Siloam Hospitals Bogor, Kamis (14/3/19) kemarin.
Dokter Juhadi juga menjelaskan secara rinci tentang penyakit batu ginjal dan prostat.
Penyakit gagal ginjal di Indonesia, menurutnya, disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain karena hipertensi, diabetes melitus, kelainan bawaan, dan gangguan penyumbatan saluran kemih.
Respons dan apresiasi
Aksi peduli RS Siloam Hospitals Bogor memberi edukasi tentang bagaimana warga menghadapi sejumlah penyakit, terutama dalam menangani keluhan seputar urologi atau saluran kemih, mendapat respons positif sekaligus apresiasi warga ‘kota hujan’ tersebut.
Pasalnya, jenis penyakit ini banyak dialami pria pada usia di atas 50 tahun, akibat ketidakseimbangan hormonal dan penurunan fungsi penguraian, yang membuat ukuran kelenjar prostat terus membesar. Akibatnya, proses buang air kecil akan terganggu.
Aksi edukasi ini antara lain menampilkan spesialis urologi, dokter Juhadi Sunaryo, SpU, di Siloam Hospital Bogor, Kamis (14/3/19), kemarin.
Warga, sebagaimana dikemukakan Ketua Paguyuban “Dharma Wulan” Bogor, Deddy Kusdedi, 70 tahun, sangat senang dengan edukasi ini.
Mereka pun memberikan tanggapannya tentang materi yang diberikan. “Mereka menilai sangat bagus dan bermanfaat bagi Lansia, karena sangat informatif.
“Karenanya forum tanya jawab audience sangat hidup dan menarik”, ujarnya saat ditemui media.
Gunakan metode ESWLZ
Dokter Juhadi Sunaryo dalam penjelasannya memaparkan, batu ginjal merupakan keluhan yang paling banyak ditemukan di Siloam Hospital Bogor. “Ini umumnya diderita oleh pasien pada usia sekitar 60 sampai 70 tahun, yaknu sekitar 30 sampai 40 persen setiap bulan,” ungkapnya.
Disebutkan, batu yang berada di dalam saluran kemih ini seperti kristal. Dan ini terbentuk di sepanjang saluran kemih. Sehingga bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, dan penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
“Juga bisa berada di dalam ginjal maupun di dalam kandung kemih. Pasien yang menderita batu ginjal ada kategori ringan dan berat (non inasive dan minim inasive),” tuturnya.
Terhadap kasus batu ginjal ringan, menurutnya, pihaknya memberikan obat. “Sedangkan untuk kasus batu ginjal berat atau besarnya batu yang menyebabkan penyumbatan, maka kami lakukan teropong atau penempatan laser dan pengobatan dengan metode ESWL,” bebernya.
Penanganan operasi TURP
Gangguan prostat merupakan penyakit yang umum dialami pria yang berusia diatas 50 tahun. “Secara umum, gangguan prostat yang dapat menyerang pria yaitu Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau biasa dikenal dengan pembesaran prostat, sehingga terjadi penyempitan di saluran kemih, yang lambat laun akan mengalami kesulitan untuk mengeluarkan urine dari kandung kemih,” ungkapnya.
“Beberapa gejalanya ialah, susah buang air kecil, aliran urin yang tersendat, merasa tidak tuntas buang air kecil, buang air kecil lebih sering di malam hari”.
Dikatakannya, BPH umumnya terjadi seiring bertambahnya usia, karena adanya perubahan pada kadar hormon seksual.
“Pada pasien BPH kami memberikan penanganan operasi Transurethral Resection of Prostate (TURP), yaitu, berupa operasi pembedahan minimal invasif yang merupakan baku emas dalam penanganan penyakit prostat BPH yang berkomplikasi”, katanya lagi.
Pola hidup sehat
Dokter Juhadi mengingatkan, agar segeralah melakukan pola hidup sehat guna mencegah terjadinya gagal ginjal. Yakni, dengan cara minum air putih minimal delapan gelas sehari, agar terhidrasi dengan cukup.
“Selain itu, mengurangi asupan garam, gula, dan zat-zat mineral lainnya, karena dapat merusak fungsi ginjal dan berisiko terkena hipertensi, dan diabetes melitus, serta batu pada saluran kemih. Juga jangan menahan buang air kecil. Selanjutnya, konsumsilah sayur dan buah-buahan. Kurangi minuman soda, kopi, teh, alkohol dan stop merokok. Jangan lupa juga olahraga teratur dan hindari suplemen,”ungkapnya.
Sementara itu, Executive Director Siloam Hospitals Bogor, Liediawaty Shahaan, mengatakan, pihaknya dapat terus meningkatkan kualitas hidup dan sinergi layanan kesehatan masyarakat yang tinggal di kota berkembang ini.
“Khususnya puka terhadap pasien gagal ginjal pada usia lanjut, sehingga mereka dapat menjalani pola hidup sehat, tutupnya di akhir acara”, demikian Liediawaty Shahaan.
Sebagaimana diinformasikan pada berita sebelumnya, seperti dirilis Tim Media Siloam Hospitals Group, RS Siloam Hospitals Bogor juga melayani pasien peserta BPJS Kesehatan. (S-r/jr/jr)