Jakarta, 20/3/19 (SOKUSSInews) – Kinerja perseroan dan beragam aksi bisnis PT Lippo Karawaci Tbk memicu pernilaian positif dari sejumlah lembaga pemeringkat kredibel internasional.
Terkini, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menyatakan, lembaga pemeringkatan global, Fitch Ratings menempatkan peringkat Issuer Default Rating (IDR) jangka panjang CCC+ serta peringkat nasional jangka panjang di BB-(idn) pada Rating Watch Positive (RWP).
Disebutkan, peningkatan peringkat oleh Fitch Ratings didapat tidak lama setelah Moody’s Investors Service menaikkan prospek peringkat LPKR menjadi ‘Stabil’ dari sebelumnya ‘Negatif’. Sementara S&P Global Ratings menempatkan peringkat kredit jangka panjang perseroan dalam CreditWatch dengan implikasi positif.
“Pengakuan dari ketiga lembaga pemeringkat ini merupakan langkah positif bagi LPKR seiring upaya untuk mewujudkan program pendanaan dan rencana divestasi aset dalam waktu dekat,” kata CEO PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady, dalam keterangan tertulis, sebagaimana ditayang BeritaSatu.com, Rabu (20/3/19).
Platform real estat terbaik
Dalam jangka panjang, kata John Riady, perseroan berkomitmen untuk memberikan nilai yang lebih lagi bagi para pemangku kepentingan melalui platform real estat terbaik yang didukung dengan pengelolaan modal yang disiplin, kemampuan eksekusi yang baik, dan tata kelola perusahaan yang tertib.
Diketahui, RWP yang didapat dari Fitch mencerminkan ekspektasi lembaga pemeringkat tersebut, dimana tambahan ekuitas baru dari program pendanaan LPKR akan menyediakan likuiditas substansial bagi perseroan paling tidak hingga akhir tahun 2020. Hal ini membuat Lippo Karawaci memiliki kapasitas keuangan untuk melanjutkan berbagai rencana dan membayar beban bunga serta utang jangka pendek yang akan jatuh tempo.
Fitch Ratings akan meninjau RWP ketika proses rights issue telah selesai pada akhir Juni 2019, yang kemungkinan dapat meningkatkan peringkat IDR LPKR sebesar satu tingkat dan peringkat nasional jangka panjang hingga dua tingkat.
Diketahui, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berencana menerbitkan saham baru (right issue) senilai US$ 730 juta (Rp 10 triliun) dengan nilai nominal per saham Rp 100. Aksi korporasi ini diakukan dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang dijadwalkan pada kuartal II-2019 dan selambat-lambatnya kuartal III-2019. Right issue tersebut akan dijamin sepenuhnya oleh keluarga Riady, melalui PT Inti Anugrah Pratama (IAP). IAP merupakan pemegang saham terbesar LPKR dengan porsi kepemilikan 36,38 persen.
Real estat terintegrasi terkemuka
Tercatat di Bursa Efek Indonesia, Lippo Karawaci merupakan perusahaan real estat terintegrasi terkemuka di Indonesia dengan total aset US$ 3,4 miliar per 31 Desember 2018.
Bisnis inti perusahaan terdiri dari pengembangan perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls dan layanan kesehatan. Perusahaan juga secara aktif terlibat dalam pengembangan terintegrasi, perhotelan, pengembangan dan manajemen perkotaan, serta layanan manajemen aset.
Hadir di 35 kota, perusahaan ini merupajan pengembang properti terkemuka di Indonesia dengan 1.297 ha landbank yang siap untuk dikembangkan.
Ini dilakukan antara lain melalui dua anak perusahaan publik tercatat, PT Lippo Cikarang Tbk, dan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk. Di mana LPKR masing-masing memiliki saham 54,4 persen dan 62,7 persen, LPKR mengembangkan dan mengoperasikan pengembangan kota di Lippo Cikarang di Bekasi dan di Tanjung Bunga di Makassar, serta Holland Village dan Monaco Bay di Manado. (S-BS/jr)