Jakarta, 18/4/19 (SOLUSSInews) – Heboh dan dianggap kontroversial, ketika Cawapres 02, Sandiaga Uno, tidak hadir dalam dua acara konferensi pers, termasuk ‘deklarasi kemenangan’ bersama Capres 02, Prabowo Subianto.
Ini berbeda dengan Capres Nomor Urut 01, Joko Widodo, yang tampil harmonis dengan Cawapres Nomor Urut 02, Prof Dr KH Ma’ruf Amin, disertai seluruh pimpinan Parpol Koalisi Indonesia Kerja (KIK), saat menyampaikan syukur terima kasih atas kelancaran Pemilu Presiden (Pilpres) maupun Pemilu Legislatif (Pileg) yang secara serentak digelar, Rabu (17/4/19) kemarin.
Jokowi pun mengingatkan, kendati berbagai lembaga survei kredibel dan terakreditasi telah mengungkapkan hasil risetnya, namun, seluruh rakyat diminta menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), serta mengajak semua warga bersatu dalam satu barisan NKRI berdasarkan Pancasila. Karena kita semua bersaudara.
Sementara itu, seperti dilansir beberapa media mainstream, termasuk CNN Indonesia, dan perbincangan sejumlah jurnalis, Sandiaga Uno yang sempat tak terlihat pasca penghitungan suara, akhirnya menunjukkan diri juga.
Ia terlihat saat meninggalkan kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/19) malam.
Sandi meninggalkan lokasi dengan mobilnya pada pukul 22.45 WIB bersama sang istri, Nur Asia. Ini pertama kalinya Sandi tampak, setelah absen dalam deklarasi kemenangan Prabowo.
Sandi pun memilih bungkam dan langsung meninggalkan kediaman Prabowo.
Saat awak media mengajukan pertanyaan kepadanya, Sandi pun tetap memilih bungkam dan langsung meninggalkan kediaman Prabowo.
Ia hanya melambaikan tangan kepada pewarta dan pendukung yang menunggunya.
Seperti diketahui, dari dua kali konferensi pers yang dipimpin oleh Prabowo, tak sekali pun Sandi terlihat. Padahal dalam konferensi pers tersebut, Prabowo mengumumkan klaim sudah menang dengan perolehan suara 62 persen.
Prabowo juga mengomentari soal hasil quick count sejumlah lembaga. Ia menyebut ada lembaga survei yang menggiring opini soal kekalahan kubunya.
Terkait klaim kemenangan 62 persen hasil dari real count internal, Prabowo menyebut angka itu berasal dari penghitungan dari 320.000 TPS. Kendati demikian, ia tidak menjelaskan penghitungan siapa itu berasal.
Seusai orasi tersebut, Prabowo yang ditemani oleh petinggi Parpol pendukung, ulama, dan tokoh masyarakat, meninggalkan panggung. Sebelum itu, ia menyempatkan diri memekikkan takbir juga sujud syukur.
Ini sama seperti yang dilakukan pasca-Pilpres 2014, dimana mereka semua syujud syukur atas klaim kemenangan, hanya berdasar hitungan tim sendiri.
Tak hanya Sandi yang tak tampak dalam deklarasi Prabowo tersebut. Para petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) dan petinggi Partai Demokrat selain Syarief Hasan pun tak terlihat.
Sandi absen dua kali
Faktanya, Sandiaga Uno juga tak tampak dalam pidato klaim ‘kemenangan’ Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Padahal Prabowo dua kali memberikan keterangan pers terkait penyampaian hasil Pemilu 2019.
Namun Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ferdinand Hutahaean berkilah, Sandi sejatinya hadir dan berada di rumah Prabowo saat deklarasi.
“Ada di dalam,” kata Ferdinand kepada para pewarta melalui pesan singkat, Rabu (17/4/19).
Ferdinand kemudian menambahkan, alasan Sandi tidak keluar dari rumah karena bagi-bagi tugas. Saat ditanya lebih jauh, ia menyebut mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu sedang berdiskusi dengan tokoh-tokoh yang juga hadir.
“Lagi diskusi dengan banyak tokoh,” ujarnya singkat.
Tokoh yang sedang berdiskusi itu menurut Ferdinand mulai dari tokoh agama, purnawirawan, dan banyak lainnya. Keterangan ini sekaligus menepis isu bahwa Sandi menderita sakit.
“Bukan (sakit), bang Sandi sehat,” kata Ferdinand.
Tapi di kesempatan selanjutnya, Ferdinand mengatakan, Sandiaga ‘sedang sedikit terganggu kesehatannya’.
Padahal, Prabowo sudah dua kali memberikan keterangan terkait hasil Pilpres 2019. Pertama ia menyebut ada pelanggaran yang terjadi di Pilpres dan menuding ada lembaga survei yang mengarahkan opini kekalahan kubunya.
Sandi tak setuju?
Sementara itu, dari berbagai sumber, termasuk perbincangan sejumlah jurnalis dan aktivis, sebagaimana pula telah beredar di dunia maya, Sandiaga Uno disebut agaknya kurang setuju dilakukan deklarasi kemenangan.
Dia mungkin menghendaki adanya acuan yang kredibel dari lembaga berkompeten, sehingga tidak mengulangi situasi di Pilpres 2014, dimana sudah ada deklarasi kemenenangan, tapi yang dilantik orang lain.
Pada deklarasi kemenangan pertama, dia menyebut mereka menang dengan angka sekitar 53 persen, sore hari kemarin.
Selanjutnya, saat memberikan keterangan kedua, Prabowo Prabowo mengklaim dirinya sudah memenangi pemilu dengan perolehan suara 62 persen. Ia menyebut angka itu berasal dari penghitungan real count dari 320.000 TPS. Kendati demikian, ia tidak menjelaskan penghitungan siapa itu berasal.
Angka perolehan dan cara mendapatkannya pun ditantang oleh beberapa akademisi penyelenggara survei. “Mari kita adu data dan dasar perhitungannya,” demikian antara lain pernyataan peneliti dari Cyrus Network, seperti dilansir Kompas.com.
Jokowi unggul versi KPU
Sementara itu, sesudah berbagai lembaga survei resmi dan terakreditasi merilis kemenangan Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 01, Joko Widodo alias Jokowi dan Prof Dr KH Ma’ruf Amin, giliran insitusi paling berkompeten, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengeluarkan data yang tidak berbeda.
Hati Kamis (18/4/19) ini, atau sehari setelah Pemilu Ptpresiden (Pilpres), 17 April 2019, KPU merilis hasil sementara penghitungan suara Pilpres 2019,melalui mekanisme resmi bernama Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng).
Ternyata, dari fakta hitungan yang masuk, Pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin lebih unggul dibandingkan lawannya.
Hasil hitung suara sementara di tingkat nasional yang tercatat di situs resmi KPU pemilu2019.kpu.go.id menyebutkan, Jokowi-Ma’ruf meraih suara 55,79 persen. Sementara perolehan suara Prabowo-Sandi cuma 44,21 persen.
Pindai form C1
Dilansir CNN Indonesia, hal itu berdasarkan versi per 18 April 2019 pada pukul 07.30 WIB. Suara yang masuk berasal dari 866 dari 813.350 tempat pemungutan suara atau 0.10647 persen.
Data tersebut diambil dari Situng yang merupakan penghitungan resmi KPU menggunakan hasil pindai form C1 dan mencatat hasil pemungutan suara di setiap TPS.
Meski hasil ini resmi, tetapi hasil akhir yang ditetapkan KPU berdasarkan rekapitulasi fisik berjenjang.
Sebelumnya Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, Situng di situs KPU masih terus bergerak untuk memperbarui data.
Target terlampaui
Dia menyampaikan tingkat partisipasi pemilih di Pemilu 2019 melampaui target 77,5 persen di dalam negeri dan 50 persen di luar negeri.
“Diharapkan partisipasi mampu mencapai target yang dicanangkan KPU 77,5 persen. Partisipasi di luar negeri berdasarkan laporan yang masuk sampai 23.00 WIB mencapai di atas 65 persen.
Laporan ini baru berasal dari 67 PPLN dari 130 PPLN yang kita bentuk,” kata Arief jumpa pers di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (18/4/19) .
Masyarakat Indonesia telah menggunakan hak suara pada Pilpres 2019, Rabu (17/4/19). Salah satu cara paling cepat untuk mengetahui hasil Pemilu 2019 ini ialah melalui quick count atau hitung cepat.
‘Quick count’
Sejak pukul 15.00 WIB CNNIndonesia.com merilis hasil hitung cepat Pemilu 2019 dengan menggandeng lima lembaga survei yaitu, LSI Denny JA, Litbang Kompas, Indo Barometer, Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), dan Median.
Dati srmua hasil hitung celat (quick count) maupun exit poll ke-5 lembaga survei ini, juga lima lainnya (Charta Politika, Indikator Politik, Indo Polling, VoxPoll, PollTracking) seperti disiarkan Metro TV, Kompas TV, BeritaSatu TV dsn tvOne, semuanya menunjuk hadil krme angsn mutlak diraih Jokowi-Ma’ruf Amin.
Lembaga-lembaga ini resmi terakreditasi di KPU.
Sementara satu-satunya yang memenangkan Prabowo-Sandiaga, ialah hasil dati exit poll yang dibikin sendiri, yakni oleh Badan Pemenangan asional (BPN) mereka. Sebaliknya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin tidak membuat quick count dan exit poll sendiri. Kecuali beberapa oartai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. (B-CNN/BS/KC/MTV/KTV/BSTV/TVO/jr — foto ilustrasi istimewa)
Berikut beberapa hasil terkini quick count:
1. Litbang Kompas, total suara: 97 persen, data per: Kamis, 18 Apr 2019 08:48 WIB